Dinkes Kabupaten Bogor Gencar Cegah Stunting

Balita pendek (stunting) di Kabupaten Bogor cukup tinggi, mencapai 500.000 balita pada 2017 lalu. Menurut Pemantauan Status Gizi (PSG), jumlah itu lebih tinggi 6,1% dibanding Jawa Barat (20,8%) dan 2,

 Dinkes Kabupaten Bogor Gencar Cegah Stunting
INILAH, Bogor – Balita pendek (stunting) di Kabupaten Bogor cukup tinggi, mencapai 500.000 balita pada 2017 lalu. Menurut Pemantauan Status Gizi (PSG), jumlah itu lebih tinggi 6,1% dibanding Jawa Barat (20,8%) dan 2,7% di bawah nasional (29,6%).

Dengan 500.000 balita dan 140.000 ibu hamil, Dinas Kesehatan Kabupaten Bogor telah memiliki beberapa langkah pencegahan stunting. Meski begitu, dinkes juga berharap pada kesadaran masyarakat dalam memeriksakan kesehatan anak.

Dengan wilayah yang sangat luas, hal itu sangat berpengaruh terhadap keberhasilan upaya pencegahan stunting yang dilakukan. beberapa langkah yang diambil dinkes, di antaranya intervensi kepada ibu hamil untuk memperbaiki asupan gizi dan kesehatan ibu selama mengandung.

Apabila asupan energi dan protein yang tidak mencukupi, dapat menyebabkan Kurang Energi Kronis (KEK). Wanita hamil berisiko mengalami KEK jika memiliki Lingkar Lengan Atas (LILA) kurang dari 23,5 centimeter.

Kondisi lain yang banyak terjadi pada ibu hamil adalah anemia, terutama anemia defisiensi besi. Hal ini dapat mempengaruhi pertumbuhan dan berkembangan janin/bayi saat kehamilan maupun setelahnya yang menyebabkan Bayi Berat Lahir Rendah (BBLR).

Satu hal lain yang dilakukan dinkes yakni pendekatan Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM), yang dianggap mampu mengubah perilaku higienis dan sanitasi melalui pemberdayaan masyarakat dengan metode pemicuan.

Program ini bertujuan mengurangi penyakit diare dan penyakit berbasis lingkungan lain yang berkaitan dengan sanitasi dan perilaku.


Editor : inilahkoran