BB Padi Sukamandi Butuh Tambahan Peneliti

Balai Besar Penelitian Tanaman Padi (BB Padi) Sukamandi, Kabupaten Subang, selama ini instansi di bawah naungan Kementeian Pertanian itu menjadi lokasi pengembangan benih padi unggulan. 

BB Padi Sukamandi Butuh Tambahan Peneliti
INILAH, Subang – Balai Besar Penelitian Tanaman Padi (BB Padi) Sukamandi, Kabupaten Subang, selama ini menjadi lokasi pengembangan benih padi unggulan. Instansi di bawah naungan Kementerian Pertanian itu cukup berkontribusi dalam hal peningkatan produksi pangan nasional.
 
Sayangnya, sampai saat ini BB Padi Sukamadi masih kekurangan peneliti. Saat ini, jumlah peneliti hanya 76 orang. Padahal idealnya mencapai 150 peneliti. Adapun dari berbagai disiplin ilmu penelitian, yang paling dibutuhkan adalah peneliti analis, peneliti agronomi, dan fisiologi tanaman.
 
Kepala Balai Besar Penelitian Tanaman Padi (BB Padi) Sukamandi Priatna Sasmita mengakui banyak peneliti pemuliaan padi yang mencapai 20 ahli. Sedangkan peneliti lainnya masih kurang.
 
"Kita sudah sering usulkan ini ke pusat," ujar Priatna kepada wartawan, Senin (10/12/2018).
 
Menurutnya, sepertinya banyak kendala dalam hal rekrutmen pegawai. Salah satu indikator untuk rekrutmen peniliti harus berdasarkan kebutuhan dan kompetensi. Pihaknya sangat optimistis akan ada penambahan peneliti untuk BB Padi Sukmandi.
 
“Penambahan peneliti sudah sangat urgent. Apalagi jika mengacu pada jumlah peneliti yang pensiun dengan yang masuk (baru) masih belum sebanding. Saat ini saja, peneliti senior tinggal satu. Jadi sudah seharusnya peneliti ini ditambah," ujarnya.
 
Dia menambahkan, BB Padi Sukamandi memiliki areal kebun percobaan seluas 320 hektare. Kebun ini berfungsi sebagai pusat penelitian padi dan desiminasi. Selain areal pesawahan, di lokasi ini juga terdapat delapan jenis laboratorium, di antaranya laboratorium benih, kultur jaringan, hama penyakit dan fisiologi.
 
“Akan ada pengembangan di areal perkebunan, yaitu taman sains berbasis teknologi pertanian. Taman ini luasnya mencapai 20 hektare. Dari luasan itu, 5 hektare di antaranya khusus sebagai taman sains. Taman ini merupakan areal agrowidyawisata berbasis sains teknologi pertanian. Taman ini akan terbuka bagi masyarakat luas," pungkasnya.


Editor : inilahkoran