Effendi Gazali Klarifikasi Terkait Lahannya yang Terdampak Pergeseran Tanah di Bojong Koneng

Effendi Gazali mengklarifikasi pemberitaan terkait "Terdampak Pergeseran Tanah, Rumah Effendi Gazali di Bojong Koneng jadi Miring" di INILAHKORAN pada Kamis 15 September 2022.

Effendi Gazali Klarifikasi Terkait Lahannya yang Terdampak Pergeseran Tanah di Bojong Koneng
Effendi Gazali mengatakan, fakta di lahan yang mengalami pergeseran tanah itu tidak ada rumah peristirahatannya. Dia menyebutkan, di lahan itu dipakai untuk usaha peternakan sejak 2009. (reza zurifwan)

INILAHKORAN, Bandung - Effendi Gazali memberikan klarifikasi pemberitaan terkait "Terdampak Pergeseran Tanah, Rumah Effendi Gazali di Bojong Koneng jadi Miring" di INILAHKORAN pada Kamis 15 September 2022.

Effendi Gazali mengatakan, faktanya di lahan yang mengalami pergeseran tanah itu tidak ada rumah peristirahatannya. Dia menyebutkan, di lahan itu dipakai untuk usaha peternakan sejak 2009.

"Kalau pun ada, rumah-rumah yang ada di sana adalah rumah yang dibuat sebagai tempat yang layak. Rumah itu didirikan untuk para pengurus ternak dan pembuat kandang yang bekerja di sana," kata Effendi Gazali kepada INILAHKORAN, Jumat 16 September 2022.

Baca Juga : Terdampak Pergeseran Tanah, Rumah Effendi Gazali di Bojong Koneng Bogor Jadi Miring 

Effendi Gazali menegaskan, sejak 2009 dia tidak pernah satu malam pun tinggal atau menginap di rumah tersebut. Lantaran tidak ada rumah peristirahatan, maka di rumah itu pun tidak ada asisten rumah tangga (ART) yang bekerja di sana. 

"Yang ada di sana adalah para pengurus ternak dan mereka yang membuat kandang, yang saya kenal satu per satu sebagai anggota keluarga," ujarnya.

Dia menuturkan, pemerintahan daerah setempat sebaiknya bisa menganalisis kenapa di daerah itu terdapat banyak penggundulan atau pembersihan lahan tanpa ditanam kembali. Selain itu, dia pun berharap pakar lingkungan bisa menjelaskan apakah ada kaitannya dengan pergerakan tanah yang terjadi.***

Baca Juga : Warga Kampung Curug Bojong Koneng Patungan Bangun Jembatan Darurat dari Kayu


Editor : Doni Ramdhani