Enam Kelurahan Jadi Pilot Project Kelurahan Bersih Narkoba

Sebanyak 6 kelurahan dari 6 kecamatan di Kota Bogor ditunjuk menjadi pilot project Kelurahan Bersih Narkoba (Kelurahan Bersinar).

Enam Kelurahan Jadi Pilot Project Kelurahan Bersih Narkoba
Sebanyak 6 kelurahan dari 6 kecamatan di Kota Bogor ditunjuk menjadi pilot project Kelurahan Bersih Narkoba (Kelurahan Bersinar).

INILAHKORAN, Bogor - Sebanyak 6 kelurahan dari 6 kecamatan di Kota Bogor ditunjuk menjadi pilot project Kelurahan Bersih Narkoba (Kelurahan Bersinar).

Enam kelurahan tersebut adalah Kelurahan Kedung Badak di Kecamatan Tanah Sareal, Kelurahan Situ Gede di Kecamatan Bogor Barat, Kelurahan Panaragan di Kecamatan Bogor Tengah, Kelurahan Cikaret di Kecamatan Bogor Selatan, Kelurahan Sukasari di Kecamatan Bogor Timur dan Kelurahan Tegal Gundil di Kecamatan Bogor Utara.

"Keenam kelurahan ini akan menjadi pilot project Kelurahan Bersinar. Diharapkan kelurahan yang ditunjuk berhasil melaksanakan tahapan-tahapannya dan terus mengikuti langkah-langkahnya sehingga bisa di duplikasi dan di replikasi kelurahan-kelurahan lain di Kota Bogor," ungkap Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Bogor, Syarifah Sofiah saat membuka Rapat Koordinasi Kelurahan Bersinar Tingkat Kota Bogor di Hotel Salak The Heritage pada Kamis (22/6/2023) sore.

Baca Juga : Korban Pohon Tumbang Bisa Klaim Ganti Rugi di Disperumkim, Ini Syaratnya

Syarifah berharap, tidak hanya enam kelurahan namun seluruh kelurahan kelurahan di Kota Bogor, namun keterbatasan aparat dan besarnya energi yang dibutuhkan sehingga untuk tahap awal ditunjuk satu Kelurahan Bersinar sebagai pilot project di satu kecamatan.

"Berdasarkan data dari Polresta Bogor Kota, ada kelurahan yang kejadian kasus narkobanya cukup tinggi, namun tidak cukup untuk dijadikan Kelurahan Bersinar," tuturnya.

Syarifah menjelaskan, kelurahan sebagai ujung tombak terdekat di lingkungan terkecil menjadi salah satu dasar pembentukan Kelurahan Bersinar sekaligus corong informasi. Berdasarkan data sebanyak 70 persen yang terkena narkoba adalah usia produktif. 

Baca Juga : Budayawan, Dekan, dan Dewan Kolaborasi Kembangkan Pasundan Etnik Jazz Festival

"Sebagaimana diketahui negara dibangun oleh orang-orang di usia produktif dan Indonesia saat ini tengah gencar mempersiapkan untuk mencapai Indonesia Emas Tahun 2045 yang membutuhkan tenaga-tenaga dan generasi yang kuat secara mental dan fisik serta bersih," jelas mantan Kepala Bappeda Kabupaten Bogor ini.

Halaman :


Editor : JakaPermana