Flyover Pasupati Ditutup Pemkot Bandung sebagai Antisipasi Keramaian Tahun Baru 2024

Pemkot Bandung menyiapkan skema untuk menjaga keamanan kota menjelang Tahun Baru. Salah satunya menutup Flyover Pasupati sesuai dengan kebijakan Pemprov Jabar. 

Flyover Pasupati Ditutup Pemkot Bandung sebagai Antisipasi Keramaian Tahun Baru 2024
"Flyover yang ditutup hanya satu yaitu Flyover Pasupati mulai pukul 23.00 WIB pada 31 Desember 2023. Namun, petugas sudah mulai berjaga dari pukul 20.00 WIB untuk mengatur lalu lintas hingga malam pergantian Tahun Baru 2024," kata Sekd) Kota Bandung Ema Sumarna, Jumat 29 Desember 2023. (istimewa)

INILAHKORAN, Bandung - Pemkot Bandung menyiapkan skema untuk menjaga keamanan kota menjelang Tahun Baru. Salah satunya menutup Flyover Pasupati sesuai dengan kebijakan Pemprov Jabar. 

"Flyover yang ditutup hanya satu yaitu Flyover Pasupati mulai pukul 23.00 WIB pada 31 Desember 2023. Namun, petugas sudah mulai berjaga dari pukul 20.00 WIB untuk mengatur lalu lintas hingga malam pergantian Tahun Baru 2024," kata Sekd) Kota Bandung Ema Sumarna, Jumat 29 Desember 2023.

Menurutya, penutupan jalan tak hanya dilakukan untuk kendaraan. Akan tetapi juga pejalan kaki yang melintas di Flyover Pasupati.

Baca Juga : 574 Personel Satpol PP Disiagakan Saat Malam Tahun Baru

"Kami mendapat laporan dari masyarakat sekitar, kalau banyak yang merayakan pergantian tahun di Flyover Pasupati tersebut. Bahkan ada yang sampai mengganggu ketertiban dengan melempar botol dari atas, ini membahayakan warga yang ada di bawah jembatan," ucapnya.

Untuk mengamankan Flyover Pasupati atau Jalan Mochtar Kusumah Atmadja tersebut petugas akan memasang water barrier dan rambu yang dibutuhkan di setiap ruas akses jalan flyover.

Selain itu, Ema menambahkan, jalan protokol juga harus banyak dijaga petugas, seperti di Jalan Asia Afrika, Sudirman, Peta, Pasteur, Sarijadi, Setiabudi, Dipatiukur, Braga.

Baca Juga : Kadivpas Kanwil Kemenkumham Jabar Cek Kesiapan Deteksi Dini Petugas Rutan Kelas I Bandung

"Itu merupakan jalur-jalur yang menjadi favorit. Kalaupun tidak untuk kerumunan orang, tapi mobilitas kendaraannya akan tinggi. Kemudian, rekayasa lalu lintas keniscayaan terutama di daerah tertentu," ujar dia.

Halaman :


Editor : Doni Ramdhani