Food Estate Yogyakarta Dioptimalkan Penanganan Stunting hingga Wisata

Pengembangan fungsi “food estate” di Kota Yogyakarta terus dioptimalkan, tidak hanya untuk pemenuhan ketahanan pangan sebagai fungsi utama.

Food Estate Yogyakarta Dioptimalkan Penanganan Stunting hingga Wisata
Ilustrasi (antara)

INILAH, Bandung - Pengembangan fungsi “food estate” di Kota Yogyakarta terus dioptimalkan, tidak hanya untuk pemenuhan ketahanan pangan sebagai fungsi utama tetapi juga untuk mendukung upaya penanganan stunting bahkan dikembangkan untuk kegiatan pariwisata.

“Optimalisasi fungsi lumbung pangan ini dilakukan karena memang dimungkinkan untuk mengembangkan pemanfaatan lain dari food estate. Tidak hanya untuk pemenuhan pangan tetapi juga ada fungsi lain yang bisa dimanfaatkan,” kata Kepala Bidang Ketahanan Pangan Dinas Pertanian dan Pangan Kota Yogyakarta Imam Nurwahid di Yogyakarta, Senin.

Di Kota Yogyakarta, lanjut Imam, program food estate tidak bisa dilakukan seperti di daerah lain yang memiliki lahan luas tetapi dilakukan dengan kearifan lokal dan modifikasi sesuai dengan kondisi di kota tersebut.

Baca Juga : Facebook Anda Kena Tag Link Porno? Ini Kata FB

Menurut Imam, ruh dari program food estate di Kota Yogyakarta sebenarnya sudah dilakukan melalui kegiatan Karang Kitri yang meliputi usaha budi daya pertanian dan palawija yang menghasilkan sumber karbohidrat dan sayuran yang kemudian diintegrasikan dengan budi daya ikan dan ternak sebagai sumber protein.

“Di masyarakat kemudian berkembang kampung sayur yang memanfaatkan lorong-lorong untuk menanam sumber pangan sayuran di pekarangan atau di lorong kampung,” katanya.

Pada 2019, terdapat 93 kampung sayur dan 32 lorong sayur. Jumlah tersebut berkembang menjadi 111 kampung sayur dan 52 lorong sayur pada 2020.

Baca Juga : Kini Berzakat Bisa Daring

Selain itu juga dilakukan program Lumbung Pangan Mataram  dalam sebuah kawasan lebih luas di wilayah. Di Kota Yogyakarta terdapat enam kelurahan yang menjadi Lumbung Pangan Mataram yaitu Kelurahan Suryodiningratan, Kricak, Kadipaten, Bausasran, Purbayan, dan Karangwaru.

Halaman :


Editor : suroprapanca