Gugatan Heri Ditolak, Rusli Ajak Golkar Bogor Menyatu

Sidang Mahkamah Partai Golkar yang beragendakan pengucapan putusan pada Selasa (29/12/2020), akhirnya menolak sepenuhnya gugatan Heri Cahyono yang menolak hasil Musyawarah Daerah (Musda) ke X Kota Bogor.

Gugatan Heri Ditolak, Rusli Ajak Golkar Bogor Menyatu
INILAH, Bogor - Sidang Mahkamah Partai Golkar yang beragendakan pengucapan putusan pada Selasa (29/12/2020), akhirnya menolak sepenuhnya gugatan Heri Cahyono yang menolak hasil Musyawarah Daerah (Musda) ke X Kota Bogor.
 
Namun hasil putusan itu tak lantas membuat Ketua DPD Golkar Kota Bogor Rusli Prihatevy larut dalam euforia. Dia meminta seluruh kader partai untuk kembali bersatu dan bekerja untuk melayani rakyat. Substansinya bukan soal menang atau kalah. 
 
"Ini momentum untuk seluruh kader kembali bersatu. Kita satu untuk bersama," tegas Rusli kepada wartawan pada Rabu (30/12/2020) siang.
 
Rusli melanjutkan, seruan dirinya kepada seluruh pengurus, kader dan simpatisan Golkar Kota Bogor agar dapat segera bekerja, tentu bukan tanpa alasan. Sudah empat bulan lamanya, mesin organisasi partai terhenti untuk menghormati jalannya sidang mahkamah partai. 
 
"Seharusnya dalam periodesasi itu, roda organisasi sudah bergerak dengan beragam konsolidasi. Saat ini masyarakat menunggu kerja kami. Dan sudah seharusnya partai memberikan semua yang terbaik untuk masyarakat," beber Rusli yang juga Ketua Fraksi Golkar DPRD Kota Bogor itu.
 
Ia membeberkan, sidang Mahkamah Partai Golkar yang digelar secara daring itu memang telah menyita banyak waktu. Sidang tertinggi di partai golkar itu berlangsung empat kali. Dimana rangkaian sidang terdiri dari mulai sidang dengan agenda pemeriksaan pendahuluan (16/9/2020), sidang mediasi (23/9/2020), sidang mendengarkan keterangan saksi (2/10/2020) dan yang terakhir berlangsung Selasa (29/12/2020) yaitu sidang pengucapan putusan.
 
"Ya, sepanjang sidang mahkamah partai berlangsung, saya memang nampak lebih menahan diri. Saya memilih untuk tak banyak bereaksi dalam menyikapi dinamika partai yang kala itu, yang menurutnya masih belum stabil," bebernya.
 
Meski demikian, Rusli mengaku terus memantau semua hal yang menyangkut keberlangsungan partainya. 
 
"Saya diam bukan berarti saya tidak peduli. Saya diam justru agar situasi partai lebih kondusif, saya percaya kader golkar Kota Bogor mengerti karena telah dewasa dalam menyikapi persoalan ini," katanya.
 
Rusli berharap, hasil putusan sidang Mahkamah Partai dapat diterima dan dijalankan seluruh pengurus dan kader Golkar. Sehingga, sambungnya, pengurus dapat menjalankan kembali roda organisasi dengan sejumlah akselerasi programnya. Hasil Putusan MP Ini soal mendewasakan diri dan menahan diri. 
 
"Putusann ini berlaku untuk seluruh elemen. Dari mulai jajaran pengurus, pimpinan kecamatan dan pimpinan kelurahan harus seiring sejalan. Tak terkecuali hastakarya organisasi pendiri dan yang didirikan golkar. Semua harus fatsun dengan putusan MP, dan yang terpenting kami tetap bersatu," pungkasnya. (rizki mauludi)
 


Editor : Zulfirman