Hadapi Polusi Udara, Kemenkes dan Dinkes Kota Bogor Ajak Masyarakat Tingkatkan Kualitas Kesehatan

Soal polusi udara, Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI dan Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Bogor mengingatkan agar masyarakat tingkatkan kualitas kesehatannya, terutama daya tahan tubuh agar tidak terpapar penyakit yang ditimbulkan oleh polusi udara.

Hadapi Polusi Udara, Kemenkes dan Dinkes Kota Bogor Ajak Masyarakat Tingkatkan Kualitas Kesehatan
Direktur Penyehatan Lingkungan Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI, Anas Maruf didampingi Kepala Dinkes Kota Bogor Sri Nowo Retno dan Kabid Pencegahan dan Pengendalian Penyakit pada Dinkes Kota Bogor, Bai Kusnadi.

INILAHKORAN, Bogor - Soal polusi udara, Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI dan Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Bogor mengingatkan agar masyarakat tingkatkan kualitas kesehatannya, terutama daya tahan tubuh agar tidak terpapar penyakit yang ditimbulkan oleh polusi udara.

Direktur Penyehatan Lingkungan Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI, Anas Ma’ruf mengatakan, masyarakat perlu meningkatkan kualitas kesehatannya, terutama daya tahan tubuh agar tidak terpapar penyakit yang ditimbulkan oleh polusi udara untuk khususnya wilayah Jabodetabek.

"Mulai dicek, air yang kita konsumsi di sekitar kita, itu sehat atau tidak. Lalu, pangannya juga diatur, lingkungan tempatnya tinggalnya diupayakan tetap sehat, sehingga pada akhirnya menimbulkan gangguan kesehatan," ungkap Anas di Cipagiri, Kecamatan Bogor Utara pada Rabu (6/9/2023).

Baca Juga : 47 Kelurahan di Bogor Deklarasi ODF, Gencarkan Pembangunan Septic Tank Komunal

Anas memaparkan, pihaknya telah melakukan transformasi dalam rangka menata pembangunan kesehatan seperti meningkatkan pelayanan kesehatan, serta meningkatkan gizi ibu dan anak. Kemudian mengendalikan penyakit menular dan tidak menular, serta meningkatkan gerakan masyarakat hidup sehat. Transformasi ini memerlukan deteksi dini, melakukan pencegahan sejak awal, sehingga ketika sudah di rumah sakit, baik itu penyakit yang sifatnya kronis atau tidak bisa disembuhkan. 

"Nah, puskesmas kami jadikan tempat untuk deteksi dini. Untuk memperbaiki kualitas udara di Jakarta dan sekitarnya perlu melibatkan berbagai sektor seperti arahan bapak Presiden Joko Widodo, karena tidak bisa hanya dilakukan Kemenkes. Sebab, Kemenkes hanya memberikan rekomendasi pencegahan dan transformasi pelayanan kesehatan," jelasnya. 

Sementara itu,Kepala Dinkes Kota Bogor, dr Sri Nowo Retno mengatakan, ratusan warga kota Bogor terkena ISPA akibat polusi udara yang tercemar di Kota Bogor. Kasus ISPA di Kota Bogor selalu dipantau menggunakan alat Sistem Kewaspadaan Dini dan Respon (SKDR) baik ISPA pneumonia maupun non pneumonia.

Baca Juga : Tokoh Pemuda Sukamakmur Sebut Jika Nunggu APBD, Pembangunan Dua Ruas Jalan Sukamakmur Selesainya 10 Tahun

"Untuk kasus ISPA, kami melakukan pemantauan ya menggunakan SKDR baik ISPA yang pneumonia maupun yang non pneumonia," terang Retno.

Halaman :


Editor : JakaPermana