Hanya di Era Bima Arya, Kota Bogor Raih WTP 7 Kali Berturut-turut

Untuk ketujuh kalinya secara berturut-turut, Pemerintah Kota Bogor menyabet opini wajar tanpa pengecualian alias WTP dari Badan Pemeriksa Keuangan (BPK).

Hanya di Era Bima Arya, Kota Bogor Raih WTP 7 Kali Berturut-turut
Wali Kota Bogor Bima Arya Sugiarto menerima laporan hasil pemeriksaan laporan keuangan pemerintah daerah (LHP LKPD) dari BPK Perwakilan Jawa Barat dengan opini WTP alias wajar tanpa pengecualian.

INILAHKORAN, Bogor – Untuk ketujuh kalinya secara berturut-turut, Pemerintah Kota Bogor menyabet opini wajar tanpa pengecualian alias WTP dari Badan Pemeriksa Keuangan (BPK).

Torehan prestasi WTP untuk ketujuh kalinya secara beruntun terjadi sejak tahun 2016. Pemerintah Kota Bogor, oleh BPK Perwakilan Jawa Barat, kali ini menorehkan nilai 81,24 persen.

Secara simbolis, penyerahan buku Laporan Hasil Pemeriksaan Laporan Keuangan Pemerintah Daerah (LHP LKPD) itu diserahkan Kepala BPK Perwakilan Jawa Barat, Paula Henry Simatupang kepada Wali Kota Bogor, Bima Arya Sugiarto dan Wakil Ketua DPRD Kota Bogor, Jenal Mutaqin di kantor BPK Perwakilan Jawa Barat, Kota Bandung pada Selasa (9/5/2023).

Baca Juga : Jalan Otista Ditutup, Okupansi Hotel dan Restoran Turun Drastis

Wali Kota Bogor, Bima Arya menuturkan, 7 kali WTP dengan nilai tindak lanjut laporan tertinggi tentu capaian yang harus disyukuri, tetapi tetap dalam 60 hari ke depan dirinya akan mengkoordinasikan tindak lanjut untuk perbaikan sistem ke depan. 

“Walaupun sudah WTP perbaikan itu tidak boleh berhenti, terutama tentang penatausahaan aset,” tegas Bima kepada wartawan pada Rabu 10 Mei 2023.

Bima menyampaikan, yang membedakan penilaian tahun ini BPK jauh lebih detail dan jauh lebih memberikan atensi terhadap tahapan-tahapannya.

Baca Juga : Buset Dah, Gegara Pembangunan Jembatan Otista, Jam Masuk Pelajar Bogor Tertunda, Diperpanjang Pula

“Karena bagi kami semuanya tidak hanya sesuai dengan standar akutansi. Ini lebih bagi kami agar pagar-pagar pengaman kepala daerah karena ada masalah kultur, kebiasan dan sistem,” tutur Bima.

Halaman :


Editor : Zulfirman