Harga Beras Terus Melambung, Bapanas: Tingginya Harga Beras Bukan Lantaran Pemilu

Di tingkat eceran saat ini harga beras medium dipatok Rp14-15 ribu per kg. Seorang pedagang mengaku saat ini beras yang sempat dibanderol Rp12-13 ribu per kg sudah tak ada lagi di pasaran. 

Harga Beras Terus Melambung, Bapanas: Tingginya Harga Beras Bukan Lantaran Pemilu
Badan Pusat Statistik (BPS) Jabar merilis, harga beras memberikan andil besar terhadap laju inflasi pada Januari 2024. Pada awal tahun ini, inflasi Jabar terhitung sebesar 3,02% (yoy). Secara bulanan, inflasi Januari terhitung sebesar 0,15%. (antara)

“Faktanya, saat ini kami tidak ada pilihan dan harus membeli dengan harga di atas HET dari para produsen atau pemasok beras lokal, bagaimana mungkin kami menjual dengan HET,” ucap Roy. 

Aprindo diakuinya tidak memiliki wewenang untuk mengatur dan mengontrol harga yang ditentukan produsen bahan pokok. Harga yang ditetapkan produsen sebagai sektor hulu selanjutnya mengalir kepada peritel di sektor hilir melalui jaringan distribusi, kemudian dibeli atau dibelanjakan masyarakat pada gerai ritel modern.

Peritel saat ini disebut mulai kesulitan mendapatkan suplai beras untuk tipe premium lokal kemasan 5 kilogram. Keterbatasan ini disebabkan karena masa panen diperkirakan baru akan terjadi pada pertengahan Maret 2024. Aprindo pun meminta pemerintah untuk merelaksasi HET dan harga acuan lainnya agar peritel dapat membeli bahan pokok dari produsen.

Baca Juga : AXA Mandiri Perkuat Implementasi ESG di Perusahaan dengan Sumber Daya Berpola Pikir Berbasis Keberlanjutan

Relaksasi ini pun bertujuan untuk mencegah kekosongan dan kelangkaan bahan pokok. Terlebih pada Februari ini, para peritel mulai melakukan pembelian dari produsen guna persiapan pasokan Ramadan dan Idulfitri di gerai ritel modern. (ant/dnr)

Halaman :


Editor : Doni Ramdhani