Hati-hatilah dengan Sifat Pelit dan Akhlak Tercela

AGAMA Islam mengajarkan kepada umatnya agar berhati-hati dengan pelit dan menjadi dermawan. Janganlah pelit dan memiliki akhlak yang tercela.

Hati-hatilah dengan Sifat Pelit dan Akhlak Tercela
Ilustrasi/Net

AGAMA Islam mengajarkan kepada umatnya agar berhati-hati dengan pelit dan menjadi dermawan. Janganlah pelit dan memiliki akhlak yang tercela.

Tidaklah berkumpul kedua (sifat) ini bersama keimanan yang benar. Jadilah orang yang dermawan dengan harta dan bersikap lemah lembutlah.

Arti dari bait kalimat di atas adalah berhati-hatilah apabila berkumpul dalam dirimu sifat pelit dan akhlak yang tercela. Karena kedua sifat itu tidak mungkin berkumpul di dalam diri seseorang yang beriman. Dengan kata lain, iman tidak mungkin ada dalam diri seseorang apabila kedua sifat [pelit dan akhlak tercela] itu ada di dalam dirinya.

Baca Juga : Berdakwahlah dengan Ilmu agar Datangkan Kebaikan

Karena pelit itu lahir dari prasangka buruk (su'udzan) kepada Allah dan tidak yakin kepada jaminan Allah atas orang-orang yang dermawan. Sedangkan akhlak yang tercela lahir dari hati yang sempit.

Dalil al Qur'an tentang sifat pelit, Allah berfirman:
"Barang siapa yang Allah menghendaki akan memberikan kepadanya petunjuk, niscaya Dia melapangkan dadanya untuk (memeluk agama) Islam. Dan barang siapa yang dikehendaki llah kesesatannya, niscaya Allah menjadikan dadanya (hatinya) sesak lagi sempit, seolah-olah ia sedang mendaki ke langit. Begitulah Allah menimpakan siksa kepada orang-orang yang tidak beriman. (al-Anaam 125)

Dalil dari hadits Nabi Muhammad tentang hubungan pelit, akhlak tercela dan seorang mukmin, yang artinya: "Dua perkara yang tidak berkumpul dalam hati seorang mukmin: pelit dan akhlak yang tercela." (HR. Tirmidzi)

Baca Juga : Ingatlah! Mati itu Pasti

Hadits ini mengandung peringatan yang keras atas dua perkara yang tercela tersebut. Karena kedua perkara pelit dan akhlak tercela dapat menghilangkan kesempurnaan iman dalam diri seseorang, yang selanjutnya dapat mencabut iman dari diri seseorang dan berakhir dengan mati dalam keadaan su'u al-khatimah. Semoga Allah memberikan kita ampunan dan melindungi kita dari kedua perkara tercela tersebut.

Halaman :


Editor : Bsafaat