Hati-hatilah dengan Sifat Pelit dan Akhlak Tercela

AGAMA Islam mengajarkan kepada umatnya agar berhati-hati dengan pelit dan menjadi dermawan. Janganlah pelit dan memiliki akhlak yang tercela.

Hati-hatilah dengan Sifat Pelit dan Akhlak Tercela
Ilustrasi/Net

Alquran memuji sifat dermawan

Mengenai pujian atas kedermawanan dan celaan atas sifat pelit telah dijelaskan dalam Alquran: Adapun orang yang memberikan (hartanya di jalan Allah) dan bertakwa dan membenarkan adanya pahala yang terbaik (surga), maka Kami kelak akan menyiapkan baginya jalan yang mudah. Dan adapun orang-orang yang bakhil dan merasa dirinya cukup serta mendustakan pahala terbaik, maka kelak Kami akan menyiapkan baginya (jalan) yang sukar. Dan hartanya tidak bermanfaat baginya apabila ia telah binasa. (al-Lail [92]:5-ll)

Diriwayatkan oleh Abu Hurairah Rasulullah saw bersabda, "Tidak ada hari ketika seorang hamba memasuki waktu pagi kecuali kedua malaikat berdoa. Salah satunya berdoa, 'Ya Allah berilah kepada orang yang berinfak gantinya.' Dan malaikat yang satu berdoa, 'Ya Allah berikan kepada orang yang pelit kehancuran."' (HR. Bukhari- Muslim)

Baca Juga : Empat Tipe Manusia dalam Memandang Kematian

Diriwayatkan oleh Abu Umamah, Rasulullah saw bersabda, "Wahai anak Adam, sesungguhnya apabila kamu menginfakkan harta yang lebih milikmu itu baik bagimu dan apabila kamu pelit atasnya itu buruk bagimu, dan tidaklah tercela bagi orang-orang yang memiliki harta sebatas yang dibutuhkan." (HR. Muslim)

Diriwayatkan oleh Ibn Masud, Rasulullah bersabda, "Allah menghidupkan dua hamba dari hamba-hambaNya setelah keduanya meninggal dunia. Keduanya adalah orang yang memiliki harta dan anak yang banyak. Allah berkata kepada salah satu dari kedua orang itu, 'Apa yang kamu lakukan atas apa yang telah Aku berikan kepadamu?' orang itu berkata, 'Aku meninggalkannya untuk anak-anakku karena aku takut mereka menjadi miskin.' Allah berkata kepadanya, 'Apakah kamu tidak yakin dengan kemurahanku. Sesungguhnya apa yang kamu takutkan atas mereka telah Aku turunkan kepada mereka (kemiskinan).' Lalu Allah berkata kepada yang satunya, 'Apa yang kamu lakukan atas apa yang telah Aku berikan kepadamu?' orang itu berkata, 'Aku infaqkan dalam ketaatan kepadaMu, dan aku yakin dengan nasib anak-anakku sebab kemurahanMu.' Allah berkata, 'Apa ang telah kamu yakini atas mereka, sungguh telah aku berikan kepada mereka (kekayaan).'" (Thabrani).

Imam Ghazali berkata: Ketahuilah! Sesungguhnya sifat pelit itu akan membawa kepada kerusakan yang sangat besar. Dasar dari sifat pelit adalah cinta kepada harta, baik atas harta miliknya atau milik orang lain yang ingin dimilikinya.

Ketahuilah! Memiliki harta itu bukanlah hal yang tercela. Karena setiap orang untuk menuju Allah memerlukan kendaraan yaitu tubuhnya. Dan, tubuh itu memerlukan makanan, pakaian dan tempat tinggal. Akan tetapi orang yang memahami tujuan dari harta itu, dia tidak akan mengambilnya kecuali sebatas apa yang diperlukan. Apabila berlebihan, maka seperti seorang musafir yang membawa bekal terlalu banyak sehingga memberatkan dirinya sendiri dan dia dapat celaka dengan barang bawaannya sendiri.


Editor : Bsafaat