Hebat! Semangat Kembar Siam Asal Garut Belajar di Tengah Pandemi

Keterbatasan fisik bukan suatu halangan untuk terus belajar dan bergaul di tengah masyarakat tanpa harus merasa rendah diri atau minder. Bahkan di masa pandemi Covid-19 yang menimbulkan banyak hal serba dibatasi.

Hebat! Semangat Kembar Siam Asal Garut Belajar di Tengah Pandemi
Foto: Zainulmukhtar

INILAH, Garut- Keterbatasan fisik bukan suatu halangan untuk terus belajar dan bergaul di tengah masyarakat tanpa harus merasa rendah diri atau minder. Bahkan di masa pandemi Covid-19 yang menimbulkan banyak hal serba dibatasi.

Semangat seperti itulah yang ditunjukkan anak kembar siam asal Kampung Padasari RT 03 RW 07 Desa Cinunuk Kecamatan Wanaraja Kabupaten Garut Al Putri Dewi Ningsi, dan Al Putri Anugrah.

Tanpa canggung, bersama teman-temannya, kedua perempuan anak kedua dan ketiga dari pasangan suami isteri Iwan Kurniawan dan Yani itu asyik mengikuti pembelajaran secara tatap muka (PTM) di ruangan kelas 2 SDN Tegalpanjang 1 Kecamatan Sucinaraja. 

Baca Juga : Rudy Minta Presiden Percepat Distribusi Vaksin ke Garut

Sedangkan kakak dari kedua anak kembar siam itu yakni Rizky Ramdani, kini duduk di bangku kelas 8 atau kelas 2 SMP. 

Kehadiran kembar siam tak bisa dipisahkan saat PTM mulai diperbolehkan di Garut itu tak ayal menghentak publik. Pasalnya, Al Putri Dewi Ningsi dan Al Putri Anugrah yang sejak kelahirannya sempat menghebohkan dan mengundang simpati banyak kalangan itu, tanpa disadari publik, tahu-tahu sudah berada di bangku kelas 2 SD. 

Saat keduanya duduk di bangku kelas 1 sebelumnya, nyaris tak diketahui publik. Hal itu karena kegiatan belajar mengajar tahun pelajaran 2020/2021 yang mereka ikuti tidak bisa diselenggarakan secara tatap muka langsung di sekolah, sesuai kebijakan pemerintah sebagai dampak merebaknya pandemi Covid-19.

Baca Juga : Destinasi Wisata di Garut Siap Jamin Prokes bagi Kenyamanan Wisatawan

Simpati publik pun semakin menyeruak. Terlebih diketahui, ternyata kedua anak tersebut telah ditinggal wafat ibunya sekitar delapan bulan lalu. Sehingga kini, sang ayahlah yang mengurusi keseharian keduanya. Mengajari mereka di rumah, dan mengantarkannya ke sekolah, begitu PTM dimulai. 

Halaman :


Editor : Bsafaat