Ini Penyebab Program Subsidi Operasi Pasar Murah Bogor Gak Terserap Maksimal 

Dikarenakan tidak akurat data pedagang mikro, pengemudi ojek online, pengemudi ojek pangkalan dan supir angkutan perdesaan. Program pelaksanaan subsidi operasi pasar murah penanganan dampak inflasi Pemkab Bogor tidak terserap maksimal.

Ini Penyebab Program Subsidi Operasi Pasar Murah Bogor Gak Terserap Maksimal 
Dikarenakan tidak akurat data pedagang mikro, pengemudi ojek online, pengemudi ojek pangkalan dan supir angkutan perdesaan. Program pelaksanaan subsidi operasi pasar murah penanganan dampak inflasi Pemkab Bogor tidak terserap maksimal./Reza Zurifwan
INILAHKORAN, Bogor-Dikarenakan tidak akurat data pedagang mikro, pengemudi ojek online, pengemudi ojek pangkalan dan supir angkutan perdesaan. Program pelaksanaan subsidi operasi pasar murah penanganan dampak inflasi Pemkab Bogor tidak terserap maksimal.
"Karena tidak akuratnya data pedagang mikro, pengemudi ojek online, pengemudi ojek pangkalan dan supir angkutan perdesaan baik dari Dinas Koperasi dan UKM dan Dinas Perhubungan, program pelaksanaan subsidi operasi pasar murah penangana  dampak inflasi banyak yang tidak terserap," kata Kepala Dinas Perdagangan dan Perindustrian Kabupaten Bogor Entis Sutisna kepada wartawan, Selasa, (03/01/2023).
Entis Sutisna menuturkan, ribuan calon penerima program pelaksanaan subsidi operasi pasar murah penanganan  dampak inflasi banyak yang tidak tau kalau namanya mendapatkan program tersebut.
"Yang mengklarifikasi data ialah Dinas Sosial, para calon penerima program pelaksanaan subsidi operasi pasar murah penanganan  dampak inflasi ternyata banyak yang tidak tau dan bahkan bukan berprofesi sesuai sasaran program. Karena itu, kami tidak mau mengambil resiko hingga tidak dicairkan dan menjadi sisa lebih penggunaan anggaran (SilpA)," tutur Entis Sutisna.
Ia berharap, dinas terkait kedepan bisa merevisi data pedagang mikro, pengemudi ojek online, pengemudi ojek pangkalan dan supir angkutan perdesaan. Hingga kalau ada program serupa diatas, penyerapannya bakal lebih maksimal.
Diwawancara terpisah, Kepala Dinas Perhubungan Agus Ridho menjelaskan data pengemudi ojek online, pengemudi ojek pangkalan dan supir angkutan perdesaan ia dapat dari operator dan pemerintaj kecamatan setempat.
"Data yang tidak akurat tersebut akan kami perbaiki bersama operator dan pemerintah kecamatan," jelas Agus Ridho.
Ketua Forum UMKM IKM Kecamatan Cisarua Muhamad Marlino Romansyah menyayangkan tidak tepatnya sasaran  penerima program pelaksanaan subsidi operasi pasar murah penanganan dampak inflasi Pemkab Bogor.
"Sayang sekali banyak yang tidak tepat sasaran, kami sebagai Forum UKM IKM Kecamatan Cisarua juga tidak dilibatkan, hingga anggota kami tidak ada yang mendapatkan subsidi harga tersebut. Saya, bahkan pernah mengetahui  sales pabrik yang dapat bantuan dari pemerintah, padahal ia menjual produk pabrik perushaan berkaliber raksasa," ujar Marlin sapaan akrabnya. (Reza Zurifwan)***


Editor : JakaPermana