Ini Strategi Pemprov Jabar, Antisipasi Potensi Rawan Pangan

Ketersediaan 11 komoditas pokok di Jawa Barat sejauh ini masih aman terkendali. Namun bukan berarti pemerintah provinsi (Pemprov) tidak melakukan mitigasi, mengingat banyak potensi yang dapat mengancam, salah satunya anomali iklim.

Ini Strategi Pemprov Jabar, Antisipasi Potensi Rawan Pangan
Ketersediaan 11 komoditas pokok di Jawa Barat sejauh ini masih aman terkendali. Namun bukan berarti pemerintah provinsi (Pemprov) tidak melakukan mitigasi, mengingat banyak potensi yang dapat mengancam, salah satunya anomali iklim.
INILAHKORAN, Bandung - Ketersediaan 11 komoditas pokok di Jawa Barat sejauh ini masih aman terkendali. Namun bukan berarti pemerintah provinsi (Pemprov) tidak melakukan mitigasi, mengingat banyak potensi yang dapat mengancam, salah satunya anomali iklim.
Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Peternakan (DKPP) Jawa Barat Mohamad Arifin Soedjayana mengatakan, optimalisasi Pusat Distribusi Provinsi (PDP) menjadi salah satu strategi Pemprov guna mengatasi persoalan tersebut.
Melalui Simawas Pagi, aplikasi inovasi digital. Ketersediaan komoditas bahan pokok di 27 kota/kabupaten dapat terkontrol. Bila terjadi kelangkaan, maka PDP dari kota atau kabupaten terdekat langsung menyuplai kebutuhan demi menetralisir timbulnya gejolak kenaikan harga.
"Kalau untuk daerah rawan pangan, sementara ini dari sisi ketersediaan kita 27 kabupaten/kota aman. Kalaupun dibutuhkan dari satu kabupaten/kota defisit, kita moving saja. Itu sudah kita lakukan dengan fasilitas Pusat Distribusi Provinsi. Setiap hari kita pantau di Simawas Pagi, kelihatan daerah mana yang merah. Dari 11 komoditas itu kelihatan kab/kita yang hijau, kuning merah," ujarnya usai acara Jabar Punya Informasi (Japri) Volume 126, bertajuk Antisipasi Kerawanan Pangan di Jabar, di Gedung Sate, Rabu 14 Juni 2023.
Manajerial, ketersediaan dan distribusi, menjadi fokus Pemprov Jabar dalam menjaga stabilitas ketersediaan kebutuhan pokok. Diharapkan melalui skema ini, ketahanan pangan di Jawa Barat dapat terjaga maksimal.
"Kita lakukan monitoring terhadap neraca pangan di setiap kabupaten/kota. Kemarin kita sudah kumpul bahwa dinas yang menangani ketahanan pangan, dua saja yang dibuat yaitu prognosa dan neraca pangan mingguan dan bulanan," ucapnya
Sementara terkait ketersediaan hewan ternak seperti sapi, domba dan kambing menjelang Idul Adha, Arifin memastikan sejauh ini relatif aman. Termasuk mengantisipasi hewan berpenyakit masuk di Jawa Barat.
"Alhamdulillah bisa ditanggulangi. Ada 261 ribu ekor keseluruhan. Sapi, domba dan kambing. Paling banyak domba, 150 ribu ekor. Pencegahan, kita minta karantina di awal di daerah pengirim. Pihak karantina juga sudah menjamin, jadi In Syaa Allah aman," tandasnya. (Yuliantono)***


Editor : JakaPermana