Ini Usulan DPD Partai Demokrat Jabar, Usai Mundur dari Koalisi Perubahan untuk Persatuan

Partai Demokrat resmi menyatakan mundur dari Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP), usai Muhaimin Iskandar dideklarasikan menjadi dengan Anis Baswedan

Ini Usulan DPD Partai Demokrat Jabar, Usai Mundur dari Koalisi Perubahan untuk Persatuan
Ketua DPD Partai Demokrat Jawa Barat Anton Sukartono Suratto

INILAHKORAN, Bandung – Partai Demokrat resmi menyatakan mundur dari Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP), usai Muhaimin Iskandar dideklarasikan menjadi bakal calon wakil presiden (bacawapres), mendampingi Anies Baswedan dalam menghadapi kontestasi Pilpres 2024 mendatang.

Menyikapi pasca putusan ini, Ketua DPD Partai Demokrat Jawa Barat Anton Sukartono Suratto membeberkan, hari ini Ketua Umum Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) bakal memanggil seluruh ketua DPD, untuk melakukan diskusi terkait langkah partai.

Dia mengaku, pihaknya telah mengantongi sejumlah opsi yang akan disampaikan untuk menjadi bahan pertimbangan DPP Partai Demokrat. Di antaranya bergabung dalam koalisi pengusung Prabowo Subianto, Ganjar Pranowo atau membuka poros baru.

Baca Juga : Ini Kode Ridwan Kamil di Sertijab Gubernur Jabar, Terkait Langkah Politiknya Kelak

“Besok (hari ini) DPD seluruh Indonesia dipanggil oleh ketum (AHY). Kami akan sampaikan, apakah gabung ke Ganjar, Prabowo atau buat koalisi baru. (Koalisi baru) Itu ada dua, koalisi Pak Sandiaga Uno, Koalisi Erick Thohir. Kita enggak tahu apa yang akan terjadi. Intinya kita akan kesana, dengarkan. Tunggu arahan dari DPP,” ujarnya baru-baru ini.

Sementara mengenai harapan DPD Partai Demokrat Jabar, Anton menerangkan berdasarkan dari hasil survei yang dilakukannya di tingkat DPC. Mayoritas cenderung menginginkan partai berlambang Mercy ini masuk dalam koalisi pengusung Prabowo. Kendati demikian, pihaknya akan menyerahkan sepenuhnya berdasarkan pertemuan hari ini terkait sikap partai.

“Saya sudah survei, ada sembilan DPC yang minta poros baru. Ada satu DPC minta ke Ganjar. Sisanya ke Prabowo. Dari hasil itu, mungkin Jawa Barat maunya ke Prabowo kan. Tapi kita akan lihat saja bagaimana hasilnya. Kalau memang bagus, kita oke. Kalau enggak, ya cari yang lain. Diskusi bareng, mana yang terbaik. Itu yang kita pilih,” tandasnya. (Yuliantono)


Editor : Ahmad Sayuti