IPDI: Jumlah Perawat Dialisis di Jabar Tak Sebanding Kebutuhan

Ikatan Perawat Dialisis Indonesia (IPDI) menggelar Pertemuan Ilmiah Tahunan Nasional (Pitnas) ke-31 di Harris Hotel & Conventions Festival Citylink Bandung, Kamis-Sabtu 5-7 Oktober 2023. Forum keahlian itu ditujukan untuk meningkatkan kompetensi para perawat dialisis.

IPDI: Jumlah Perawat Dialisis di Jabar Tak Sebanding Kebutuhan
Ketua IPDI Jabar Toni Rahmat Jaelani mengatakan, Pitnas antar perawat dialisis itu rutin digelar untuk menyeimbangkan tuntuan pengembangan layanan dialisis atau cuci darah seiring dengan jumlah pasien yang terus meningkat tiap tahunnya. (doni ramdhani)

INILAHKORAN, Bandung - Ikatan Perawat Dialisis Indonesia (IPDI) menggelar Pertemuan Ilmiah Tahunan Nasional (Pitnas) ke-31 di Harris Hotel & Conventions Festival Citylink Bandung, Kamis-Sabtu 5-7 Oktober 2023. Forum keahlian itu ditujukan untuk meningkatkan kompetensi para perawat dialisis.

Ketua IPDI Jabar Toni Rahmat Jaelani mengatakan, Pitnas antar perawat dialisis itu rutin digelar untuk menyeimbangkan tuntuan pengembangan layanan dialisis atau cuci darah seiring dengan jumlah pasien yang terus meningkat tiap tahunnya.

“Jumlah perawat dialisis di Jabar ini ada sekitar 12 ribuan orang. Tapi, dari jumlah itu baru memenuhi 70% kebutuhan. Artinya, jumlah perawat dialisis ini masih kurang,” kata Toni, Kamis 5 Oktober 2023.

Baca Juga : Penjelasan Dinkes Jawa Barat Soal Bakteri Pemicu Keracunan Massal di Kabupaten Bandung Barat

Menurutnya, jumlah perawat dialisis di Jabar itu berada di peringkat ketiga. Posisi teratas yakni Jateng di peringkat pertama disusul Jatim di peringkat kedua.

Kendati secara kuantitas relatif rendah, dia mengaku secara kelembagaan perawat dialisis itu harus terus meningkatkan kualitas, kompetensi dan keterampilan untuk mengejar perkembangan dan inovasi. Untuk tujuan itulah Pitnas sebagai forum profesionalitas itu rutin digelar.

Lazimnya, layanan dialisis yakni cuci darah bagi mereka yang kadung memiliki kerusakan ginjal dan bermasalah dengan kandung kemih yang mengakibatkan seseorang kesulitan buang air kecil.

Baca Juga : Unpad dan Pertamedika IHC Bangun RS Khusus Kanker di Bandung

“Kebanyakan, kami perawat dialisis ini menangani pasien yang fungsi ginjalnya hanya tinggal 5% saja,” tambahnya seraya menyebutkan layanan dialisis ini sudah dilindungi BPJS Kesehatan.

Halaman :


Editor : Doni Ramdhani