Jalur Lingkar Barat, Mimpi Abah Kartoi yang Terlaksana

Abah Kartoi  (80), tersenyum simpul. Raut kegembiraan tergambar sangat jelas dari wajah kakek renta asal Kampung Gunung Buleud, Desa Ciririp, Kecamatan Sukasari, Kabupaten Purwakarta itu.

Jalur Lingkar Barat, Mimpi Abah Kartoi yang Terlaksana
Foto: Net

INILAH, Purwakarta - Abah Kartoi  (80), tersenyum simpul. Raut kegembiraan tergambar sangat jelas dari wajah kakek renta asal Kampung Gunung Buleud, Desa Ciririp, Kecamatan Sukasari, Kabupaten Purwakarta itu.

Impian memiliki infrastruktur layak yang selama diidam-idamkan bersama warga kampungnya, akhirnya terlaksana.

Kecamatan Sukasari merupakan wilayah sebelah barat Kabupaten Purwakarta, di seberang Waduk Jatiluhur. Lebih dari 50 tahun silam, masyarakat terisolasi.

Terbatasnya infrastruktur secara otomatis membuat perekonomian warga terbatas. Warga hanya mengandalkan perahu sebagai moda transportasi andalan.

Kerisauan masyarakat Sukasari pun sirna, seiring dibangunnya jalur darat penghubung antarkecamatan oleh pemerintah. Saat ini geliat perekonomian masyarakat berangsur meningkat. Adanya akses darat memadai itu berimplikasi pada roda perekonomian masyarakat. Saat ini mulai bermunculan ekonomi kreatif yang tumbuh.

Jalur lingkar Barat atau biasa disebut ‘Trans Papua-nya’ Purwakarta terbentang sepanjang 57 kilometer dari Kecamatan Babakan Cikao-Jatiluhur-Sukasari hingga Maniis. Pembangunan jalur darat dimulai sejak 2013-2017. Jalur tersebut terhubung dengan empat kabupaten tetangga, yakni Karawang, Cianjur, Bekasi, dan Bogor.

“Sekarang mah mau kemana-mana sudah gampang. Tak perlu lagi pakai perahu dengan menyeberangi Danau Jatiluhur. Sekarang sudah dibangun jalan beton. Warga bisa pakai kendaraan bermotor,” ujar Bah Kartoi saat berbincang dengan INILAH, baru-baru ini.

Halaman :


Editor : DeryFG