Jujurlah dalam Menjemput Rezeki, Pelajaran Nyata dari Kisah Mulia Ali bin Abi Thalib

Ketika misalnya kita berdagang, transaksi jual-beli yang dilakukan bisa tetap berlangsung. Pedagang mendapat uang, pembeli juga mendapatkan barang yang diinginkan. Tapi, keberkahannya tidak ada bila tidak jujur. Kalau berkahnya tidak ada, maka pasti masalah yang datang.

Jujurlah dalam Menjemput Rezeki, Pelajaran Nyata dari Kisah Mulia Ali bin Abi Thalib
KH Abdullah Gymnastiar

Baik penjual maupun pembeli, kalau berbohong bisa dihapus keberkahan uang atau barang yang didapatkan. Oleh sebab itu, kita tidak perlu berbohong agar punya banyak uang. Yang penting cukup, dan kita jujur dalam menjemputnya. Supaya apa pun bentuk rezeki yang kita jemput akan didapati keberkahan.

Orang-orang yang imannya bagus pasti jujur. Sebab, iman dan jujur itu satu paket. Tidak ada iman bagi orang yang tidak jujur. Kita yakin bahwa Allah Maha Mengetahui. “Dan rahasiakanlah perkataanmu atau nyatakanlah. Sungguh, Dia Maha Mengetahui segala isi hati.” (QS. al-Mulk [67]: 13). Tidak pernah bisa berbohong di hadapan Allah SWT.

Pembohong itu adalah orang yang kurang iman. Misalkan kita berbohong, dan orang bisa kita bohongi. Maka terbohonginya orang itu bukan dikarenakan kita jago berbohong. Orang masih percaya pada kebohongan kita, hanya karena Allah masih menutupi. Ada gilirannya Allah akan membuka, dan pasti terbuka.

Baca Juga : Kisah Fatimah binti Husein dan Seorang Gubernur

Sama sekali tidak ada kebaikan bagi seorang pembohong. Setiap kebohongan pasti menghasilkan kebohongan lainnya, dan tidak bisa ditutupi dengan kebaikan. Hidupnya pun sudah pasti tidak tenang.

Makanya, bagi kita jadi orang jujur sajalah. Baik dalam menjemput rezeki, lebih lagi dalam mengakui dosa-dosa kita kepada Allah. Kalau dengan jujur misalnya dagangan kita tidak jadi dibeli, dimarahi, dihina, ditolak bekerja, dipecat, diusir calon mertua, maupun dibatalkan pernikahan, maka yang begitu tidaklah berbahaya. Yang pasti berbahaya adalah kita dilaknat Allah karena tidak jujur. (Kh Abdullah Gymnastiar)

Halaman :


Editor : Bsafaat