Kadar Oksigen Air Berkurang Karena Global Warming

Danau merupakan sumber air yang vital bagi manusia dan makhluk hidup lainnya. Penurunan kadar oksigen pada air danau membahayakan kualitas air minum bagi manusia, juga mengancam keanekaragaman hayati.

Kadar Oksigen Air Berkurang Karena Global Warming
istimewa

INILAH,  Jakarta - Danau merupakan sumber air yang vital bagi manusia dan makhluk hidup lainnya. Penurunan kadar oksigen pada air danau membahayakan kualitas air minum bagi manusia, juga mengancam keanekaragaman hayati.

Meskipun danau hanya berukuran 3 persen dari permukaan tanah di Bumi, mereka juga mengandung keanekaragaman hayati. Dengan terjadinya pemanasan global, air danau kehilangan oksigen lebih cepat daripada air laut.

"Saturasi atau jumlah oksigen yang terkandung pada air, turun seiring dengan naiknya suhu," kata Kevin Rose, profesor di Rensselaer Polytechnic Institute, seperti dilansir National Geographic.

Baca Juga : Jangan Ragu! Ibu Menyusui Aman Jalani vaksinasi

Para peneliti di Rensselaer Polytechnic Institute di New York melakukan survei pada kadar oksigen air danau di zona beriklim sedang, di kawasan 23 derajat Lintang Utara - 66 derajat Lintang Selatan, termasuk Danau Blelham Tarn di Inggris dan Danau Mendota di AS.

Hasilnya tingkat oksigen air danau di zona ini telah menurun sejak tahun 1980. Berkurang 5,5 persen di permukaan, dan 18,6 persen di perairan dalam.

"Implikasi dari penurunan oksigen di air tawar sangat besar. Semua kehidupan yang kompleks bergantung pada oksigen. Oksigen adalah sistem pendukung bagi jaring makanan akuatik. Hilangnya oksigen berpotensi membuat kita kehilangan spesies," kata Rose.

Baca Juga : Tips Menyusui Kembali Setelah Ibu dan Bayi Terpisah karena Covid-19

"Danau kehilangan oksigen 2,75 hingga 9,3 kali lebih cepat daripada lautan. Penurunan kadar oksigen akan berdampak pada seluruh ekosistem. Dengan menurunnya kadar oksigen, bakteri penghasil metana akan tumbuh subur serta mulai berkembang biak. Hal ini membuat danau melepaskan metana lebih banyak ke atmosfer," lanjut dia.

Halaman :


Editor : JakaPermana