Kebahagian dan Kesedihan yang Hadir Tanpa Sebab

SERING sekali kita merasa tenang sekali, damai sekali, bahagia sekali, padahal tidak ada apa-apa. Kemudian kita mencari sebab mengapa rasa seperti itu hadir. Kitapun tak menemukan jawab kecuali tersenyum sendiri sambil terus berharap bahagia. Dipikir-pikir, tak ada penambahan saldo keuangan. Dingat-ingat, tak ada pujian yang tiba-tiba datang. Dirasa-rasa, tak ada orang baru yang hadir dan tak ada makanan model baru berkunjung. Lalu, tetap saja tersenyum untuk kemudian berbagi senyuman dengan orang sekitar.

Kebahagian dan Kesedihan yang Hadir Tanpa Sebab
Ilustrasi/Net

SERING sekali kita merasa tenang sekali, damai sekali, bahagia sekali, padahal tidak ada apa-apa. Kemudian kita mencari sebab mengapa rasa seperti itu hadir. Kitapun tak menemukan jawab kecuali tersenyum sendiri sambil terus berharap bahagia. Dipikir-pikir, tak ada penambahan saldo keuangan. Dingat-ingat, tak ada pujian yang tiba-tiba datang. Dirasa-rasa, tak ada orang baru yang hadir dan tak ada makanan model baru berkunjung. Lalu, tetap saja tersenyum untuk kemudian berbagi senyuman dengan orang sekitar.

Sering juga kita merasa tak nyaman, tak aman dan tak bahagia, padahal tak ada apa-apa. Kemudian kita mencari apa alasan di balik rasa itu. Kitapun tak menemukan jawab kecuali kemurungan dan tetesan air mata. Dipikir-pikir, tak ada pengeluaran tak terduga. Diingat-ingat, tak ada yang hilang dan terlepas dari diri kita. Yang jelas, rasa sedih yang tak jelas sebabnya ini betul-betul membunuh senyuman, merusak kebahagiaan dan menutupi cahaya kehidupan.

Ulama sering sekali menyatakan bahwa tak ada kejadian yang tak bersebab. Yang ada adalah bahwa ada sebab yang kelihatan dan ada sebab yang tidak kelihatan. Yakinlah bahwa satu kejadian dan kejadian lain adalah saling berkait, keberkaitan yang tidak semuanya kasat mata.

Baca Juga : Salatmu tak Berarti Bila tak Peduli Orang Miskin

Bisa jadi kebahagiaan kita yang tak diketahui sebabnya adalah karena suatu sebab yang tak terlihat, yakni doa orang-orang yang merasa bahagia dengan adanya kita, hadirnya kita, kata-kata kita dan perbuatan kita. Dengan tulus mereka berdoa kebaikan untuk kita. Bisa jadi kegelisahan dan kesedihan tiba-tiba yang kita rasakan tanpa sebab itu juga karena suatu sebab yang tak terlihat, yakni doa tak mengenakkan bagi kita karena mereka kecewa, sedih dan menderita karena adanya kita, hadirnya kita, kata-kata kita dan perbuatan kita.

Jangan berhenti melakukan yang terbaik dan mempersembahkan kebaikan bagi siapapun. Pada saatnya, kebaikan itu akan melayani kita, menjadi karyawan terbaik kita. Janganlah kecewakan orang lain, jangan sakiti dan jangan menjadikan mereka sedih menderita, apapun alasannya. Salam, AIM. [Inlahcom]

Baca Juga : Allah Tidak Pernah Terlambat


Editor : Bsafaat