Kecam Kasus Kekerasan Pelajar, DPRD Kota Bogor Bangun Kominkasi Bersama Polisi

DPRD Kota Bogor menilai Kota Bogor sampai saat ini belum aman untuk pelajar, karena kasus kekerasan terhadap pelajar yang berujung hilangnya nyawa Arya Saputra, pelajar SMK Bina Warga Kota Bogor menambah catatan kelam dunia pendidikan. 

Kecam Kasus Kekerasan Pelajar, DPRD Kota Bogor Bangun Kominkasi Bersama Polisi
DPRD Kota Bogor menilai Kota Bogor sampai saat ini belum aman untuk pelajar, karena kasus kekerasan terhadap pelajar yang berujung hilangnya nyawa Arya Saputra, pelajar SMK Bina Warga Kota Bogor menambah catatan kelam dunia pendidikan. /Rizki Mauludi

Gus M menilai, kunci utama untuk menyelesaikan permasalahan kasus kekerasan terhadap pelajar ada di pola pengasuhan anak dari keluarga. Sehingga intervensi pemerintah Kota Bogor dengan program Kota Ramah Keluarga pun perlu dikuatkan agar keluarha memiliki ketahanan fungsi.

"Ketika visi Kota Bogor sebagai Kota Ramah keluarga, maka masih banyak PR dalam menguatkan peran keluarga agar menjadi keluarga yang memiliki ketahanan fungsi. Ini yang perlu dipikirkan oleh pemerintah," terangnya.

Tidak dapat terlesaikannya kasus kekerasan terhadap pelajar juga diakui oleh Gus M karena buruknya komunikasi yang dibangun oleh KCD Pendidikan Jawa Barat yang menaungi sekolah tingkat SMA dan SMK di Kota Bogor. Sehingga, program yang seharusnya bisa diselaraskan antara Pemerintah Kota Bogor dengan Provinsi Jawa Barat menjadi terhambat.

Baca Juga : Soal Pembacokan Pelajar di Kota Bogor, Sekretaris Komisi IV Minta Mendikbudristek Ambil Tindakan 

"Ini saya rasa yang perlu mendapat perhatian bersama agar kebijakan kewenangan ini dikembalikan ke kabupaten dan kota. Dan rekan-rekan di KCD, membuka ruang untuk komunikasi dan diskusi karena para pelajar berdomisli di Kota dan Kabupaten Bogor," tegasnya.

Gus M juga mengatakan, dalam waktu dekat ini, DPRD Kota Bogor akan menggelar rapat kerja khusus dengan memanggil KCD Pendidikan Provinsi Jawa Barat, Disdik Kota Bogor, Polresta Bogor Kota dan stakeholder lainnya untuk merumuskan sistem pendidikan agar tidak terjadi lagi kasus kekerasan terhadap pelajar.

"Kami akan panggil semua, diskusi bersama agar ada sistem yang jelas dan nyata, supaya tidak ada lagi korban jiwa seperti ini," pungkasnya. (Rizki Mauludi)***

Baca Juga : Dua Pelaku Pembacokan Diamankan, Polisi Beberkan Kronologis Lengkapnya

Halaman :


Editor : JakaPermana