Kecewa Harga Anjlok, Petani Sayuran di Rancabali Kabupaten Bandung Merusak Kebun Siap Panen

Pemilik akun media sosial Agung R, Agung Rizky Yuda mengungkapkan alasannya mengunggah video petani sayuran di Rancabali, Kabupaten Bandung merusak kebun siap panen.

Kecewa Harga Anjlok, Petani Sayuran di Rancabali Kabupaten Bandung Merusak Kebun Siap Panen
Sebagai sesama petani, dia merasakan hal yang sama. Dengan berat hati, dia pun mengunggah potongan video petani sayuran di Rancabali, Kabupaten Bandung yang merusak kebun siap panen. Itu diakuinya merupakan ungkapan kekecewaan mereka terhadap anjloknya harga hampir semua jenis sayuran sejak sebulan terakhir ini. (tangkapan layar)

INILAHKORAN, Bandung - Pemilik akun media sosial Agung R, Agung Rizky Yuda mengungkapkan alasannya mengunggah video petani sayuran di Rancabali, Kabupaten Bandung merusak kebun siap panen.

Sebagai sesama petani, dia merasakan hal yang sama. Dengan berat hati, dia pun mengunggah potongan video petani sayuran di Rancabali, Kabupaten Bandung yang merusak kebun siap panen. Itu diakuinya merupakan ungkapan kekecewaan mereka terhadap anjloknya harga hampir semua jenis sayuran sejak sebulan terakhir ini.

"Saya dapat video kiriman dari teman sesama petani sayuran di Rancabali. Katanya, itu petani di Desa Barutunggul. Karena saya ini juga sesama petani yang punya perasaan sama, ya sudah saya unggah kedua video itu ke salah satu grup facebook yang banyak diikuti masyarakat Kabupaten Bandung. Harapannya sih bisa dilihat dan didengar oleh pemerintah keluhan kami ini," kata Agung Rizky Yuda pemilik akun Agung R kepada INILAHKORAN melalui sambungan telepon, Minggu 18 September 2022.

Baca Juga : Tertangkap Video... Petani Sayuran di Rancabali Kabupaten Bandung Merusak Kebun Siap Panen

Agung melanjutkan, sebenarnya kalau untuk harga bawang daun, sekarang ini sudah mulai membaik, yakni Rp2.000 per kilogram. Sebelumnya, harga bawang daun hanya dihargai Rp500 per kilogram. 

Sedangkan, biaya atau upah pikul dari kebun ke tepi jalan saja per kilogramnya Rp500. Harga sayuran lainnya yang anjlok adalah kol, yakni hanya Rp800 per kilogram. Sedangkan upah pikul per kilogramnya Rp300.

"Tentu saja harga ini sangat memukul usaha pertanian sayuran yang ada dikawasan Pasirjambu, Ciwidey dan Rancabali (Pacira) dan di daerah lainnya di Kabupaten Bandung," ujarnya.

Baca Juga : SE Mendagri Nomor 821 Resmi Terbit, Angin Segar bagi Hengky Kurniawan untuk Rotasi dan Mutasi Pejabat di KBB

"Harga saat panen murah, sedangkan harga pupuk dan obat-obatan terus naik. Di antaranya pupuk NPK yang biasanya Rp14 ribu hingga Rp15 ribu per kilogram nah sekarang sudah Rp20 ribu. Begitu juga dengan jenis pupuk dan lainnya terus naik. Kalau harga jual sayuran bagus mah walaupun harga pupuk dan obat-obatan ini naik, kami tetap masih bisa untung. Tapi ini mah kan harga jualnya rusak parah," kata Agung yang juga petani muda milenial dari Desa Sukaresmi Kecamatan Rancabali itu. 

Halaman :


Editor : Doni Ramdhani