Kendaraan Listrik Tak Sekadar Hemat, Dinas ESDM Jabar Ingin Berkontribusi Tekan Emisi Gas Rumah Kaca

Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral atau Dinas ESDM Jabar terus menunjukan kontribusi dalam menekan angka emisi gas rumah kaca. Komitmen tersebut dilalui dengan memantapkan program kendaraan listrik.

Kendaraan Listrik Tak Sekadar Hemat, Dinas ESDM Jabar Ingin Berkontribusi Tekan Emisi Gas Rumah Kaca
Kepala Dinas ESDM Jabar Ai Saadiyah Dwidaningsih mengatakan, pada 2023 ini sudah ada 22 perangkat daerah yang telah menggunakan kendaraan listrik jenis mobil. Itu sejalan dengan target penurunan emisi gas rumah kaca di Jabar sekitar 440.000 ton CO2 ekuivalen. (rianto nurdiansyah)

INILAHKORAN, Bandung - Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral atau Dinas ESDM Jabar terus menunjukan kontribusi dalam menekan angka emisi gas rumah kaca. Komitmen tersebut dilalui dengan memantapkan program kendaraan listrik.

Kepala Dinas ESDM Jabar Ai Saadiyah Dwidaningsih mengatakan, pada 2023 ini sudah ada 22 perangkat daerah yang telah menggunakan kendaraan listrik jenis mobil. Itu sejalan dengan target penurunan emisi gas rumah kaca di Jabar sekitar 440.000 ton CO2 ekuivalen. 

"Pemanfaatan kendaraan listrik ini juga merupakan salah satu implementasi dari Inpres Nomor 7 Tahun 2022 yang sebelumnya ada Perpres 55 tahun 2019. Dan ini tentunya merupakan suatu program untuk menekan angka emisi gas rumah kaca yang perlu kita dukung bersama," ujar Ai Saadiyah, Senin (6/3/2023).

Baca Juga : Jajanan Jalanan Bangkitkan Memori Masa Kecil Ledia Hanifa 

Menurutnya, dengan digunakannya kendaraan listrik sebagai mobil dinas 22 perangkat daerah itu pun termasuk salah satu upaya meningkatkan kepercayaan masyarakat. Sehingga, masyarakat akan berpandangan bahwa penggunaan kendaraan listrik di Jabar sangat aman dan nyaman. 

Dari sisi ekonomi, katanya, biaya operasional kendaraan listrik jauh lebih hemat daripada kendaraan bertenaga BBM atau fosil. Berdasarkan kajian yang sudah dilakukan oleh PLN, untuk menempuh jarak 1,6 km untuk 1 kWh, hanya kendaraan listrik hanya membutuhkan sekitar Rp 346.

Sedangkan kendaraan dengan BBM pertalite sekitar Rp10.000 per liter, untuk menempuh 1,6 km membutuhkan sekitar Rp4.000an.

Baca Juga : Melalui Festival BisaFest, Ledia Hanifa Ajak UMKM Naik Kelas

"Saat ini sudah adanya 153 SPKLU (Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum) tersebar di seluruh wilayah Jawa Barat, dan juga tentunya memberikan penghematan atau efisiensi dari sisi ekonomi," katanya. 

Halaman :


Editor : Doni Ramdhani