Ketika Drama Kolosal Hari Pahlawan Berubah Jadi Tragedi

Drama kolosal memperingati Hari Pahlawan di Kota Surabaya berubah jadi tragedi. Tiga orang meninggal dunia setelah terjatuh dari viaduk di kawasan setempat. 

Ketika Drama Kolosal Hari Pahlawan Berubah Jadi Tragedi
Sejumlah warga mengevakuasi korban yang terjatuh dari viaduk ketika menonton drama kolosal
INILAH, Surabaya - Sudah menjadi tradisi tahunan bagi Kota Surabaya setiap November memperingati Hari Pahlawan dengan beragam kegiatan, "berbau" peristiwa heroik Arek-arek Suroboyo menentang Belanda yang membonceng Sekutu, ingin menjajah kembali Ibu Pertiwi pada 1945 silam.
 
Tahun ini, menyajikan drama kolosal "Surabaya Membara", Jumat (9/11) malam, yang berlangsung di kawasan Tugu Pahlawan. Nahas, kegiatan itu menimbulkan tragedi memilukan.
 
Sejumlah penonton yang menyaksikan drama kolosal "Surabaya Membara" di Jalan Pahlawan Surabaya mengalami insiden terjatuh dari viaduk di kawasan setempat.
 
Berdasarkan data dan informasi dari "Command Center Surabaya", 11 orang terjatuh dari viaduk Jalan Pahlawan saat menonton drama memperingati Hari Pahlawan 10 November Surabaya.
 
Diduga korban jatuh karena terserempet kereta api yang lewat. Saat kereta melintas, sejumlah penonton pun memilih melompat dari viaduk. Berdasarkan informasi yang dihimpun, tiga orang meninggal dunia dalam kecelakaan ini dan beberapa orang lainnya luka-luka.
 
Petugas BPB Linmas Surabaya, Damkar 112 Suroboyo, Satpol PP Surabaya dan pihak kepolisian membantu proses evakuasi korban. Seluruh korban dibawa ke RS PHC dan RSUD dr Soetomo, termasuk beberapa petugas BPB Linmas Kota Surabaya sudah berada di kamar jenazah RSUD dr Soetomo.
 
Polrestabes Surabaya melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) guna mengetahui penyebab jatuhnya penonton drama kolosal "Surabaya Membara" dari viaduk di Jalan Pahlawan Surabaya.
 
"Kami baru selesai melakukan olah TKP di rel atas ini, di mana telah terjadi laka kereta api yang diperkirakan dua orang meninggal dunia, enam orang luka-luka karena terjatuh," kata Kapolrestabes Surabaya Kombes Pol Rudi Setiawan di lokasi kejadian, seperti dikutip antara. 
 
Jika dilihat dari kondisinya, kata Rudi, jembatan ini seharusnya tidak ada penonton sehingga tidak ada korban ketika kereta api melintas. "Saat kejadian itu ada kereta barang yang berjalan dari timur ke barat. Kami lagi cek kereta apa. Siapa masinisnya. Tapi korban yang meninggal itu satu perempuan dan satu laki laki," tuturnya.
 
Rudi mengatakan keseluruhan korban telah dibawa ke rumah sakit PHC dan RSUD dr Soetomo, termasuk beberapa petugas BPB Linmas Kota Surabaya sudah berada di kamar jenazah RSUD dr Soetomo.
 
Disinggung jatuhnya korban dikarenakan terlalu penuhnya penonton drama, polisi dengan tiga melati di pundak itu membantahnya. Dia menyebut kejadian murni karena penonton yang salah mengambil tempat.
 
"Kelalaian penonton. Sejauh ini kami belum menemukan indikasi itu (kalalaian panitia, Red), nanti kami lakukan pendalaman. Ini memang ada perlintasan kereta api, tapi mereka tidak melihat dari situ," ucapnya.
 
Dia mengatakan, panitia sebenarnya sudah ada imbauan supaya di jalur kereta api tidak ada aktivitas karena di situ bukan jalur orang beraktivitas.
 
Kepolisian Resor Kota Besar (Polrestabes) Surabaya menyelidiki kelalaian panitia penyelenggara pementasan drama kolosal "Surabaya Membara" setelah jatuh sejumlah korban penonton yang menyaksikan dari atas viaduk tersebut.


Editor : inilahkoran