Ketua DPRD Kabupaten Cirebon Sebut Kemungkinan PDIP Gabung KKIR Relatif Besar

Bergabungnya Gerindra, PKB, Golkar, PAN dan PBB ke dalam Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya (KKIR) yang mengusung Capres Prabowo, dinilai membawa perubahan dan peta politik yang cukup dinamis. Dengan begitu, saat ini PDIP yang mengusung Capres Ganjar Pranowo ditinggalkan koalisi.

Ketua DPRD Kabupaten Cirebon Sebut Kemungkinan PDIP Gabung KKIR Relatif Besar
Ketua DPRD Kabupaten Cirebon Moch Luthfi mnegatakan, secara kalkulasi politis kemungkinan besar PDIP akan bergabung ke dalam koalisi KKIR. Hal itu diperkuat dengan beberapa analisa, ada kemungkinan PDIP akan melakukan evaluasi dengan pencapresan Ganjar. (maman suharman)

INILAHKORAN, Cirebon - Bergabungnya Gerindra, PKB, Golkar, PAN dan PBB ke dalam Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya (KKIR) yang mengusung Capres Prabowo, dinilai membawa perubahan dan peta politik yang cukup dinamis. Dengan begitu, saat ini PDIP yang mengusung Capres Ganjar Pranowo ditinggalkan koalisi.

Ketua DPRD Kabupaten Cirebon Moch Luthfi mnegatakan, secara kalkulasi politis kemungkinan besar PDIP akan bergabung ke dalam koalisi KKIR. Hal itu diperkuat dengan beberapa analisa, ada kemungkinan PDIP akan melakukan evaluasi dengan pencapresan Ganjar.

"Pilihannya untuk Kabupaten Cirebon apalagi politik nasional, rasionalisasi politik menjadi dasar yang ampuh untuk menentukan strategi pemenangan. Saya melihat peluang bergabungnya PDIP ke KKIR sangat besar," kata Luthfi, Kamis 17 Agustus 2023.

Baca Juga : Sambut Indonesia Emas, Santri Ganjar Gelar Pelatihan Digital Marketing dan Medsos di Sumedang

Menurutnya, saat ini situasi politik nasional sangat cair. Jadi wajar bila semua pihak segera menentukan sikap dan mengambil posisi terbaik. Hal itu agar kepentingan politik  dapat terakomodir. Untuk itu, Luthfi melihat duet Prabowo-Ganjar sangat seksi untuk diusung ke publik.

"Duet Prabowo-Ganjar adalah sebuah keniscayaan. Tapi itu semua tergantung keputusan para elite politik. Mereka punya kewenangan untuk memutuskan semua itu," ungkapnya.

Ditanya pendapatnya tentang wacana duet Prabowo-Gibran, Luthfi melihat masih sebuah wacana. Alasannya, masih menunggu keputusan MK terkait penetapan batas usia. Meskipun semuanya bisa saja terjadi, tapi dinamika atau legal formalnya ditetapkan oleh negara. Artinya, semua regulasi harus jelas telebih dahulu, baru memainkan permainan.

Baca Juga : Luthfi: Perayaan HUT RI, Semangat Persatuan Menyongsong Pemilu yang Kondusif

"Dalam politik semua bisa terjadi. Jadi memang sebetulnya, semua masih menunggu. Duet Prabowo-Ganjar atau Prabowo-Gibran bisa saja terbentuk. Nanti kalau keputusan MK masalah batas usia presiden sudah final, baru akan mengerucut siapa pasangan Capres-cawapresnya," ucap Luthfi.

Halaman :


Editor : Doni Ramdhani