Korlas dibubarkan, Komite Sekolah Dijaga Perwali

Wali Kota Bogor Bima Arya Sugiarto mengapresiasi langkah Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Bogor yang membubarkan koordinator kelas (korlas), selain itu Bima juga tengah merancang Peraturan Wali Kota (Perwali) untuk mengantisipasi komite sekolah yang kerap menimbulkan persoalan.

Korlas dibubarkan, Komite Sekolah Dijaga Perwali
Wali Kota Bogor Bima Arya Sugiarto mengapresiasi langkah Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Bogor yang membubarkan koordinator kelas (korlas), selain itu Bima juga tengah merancang Peraturan Wali Kota (Perwali) untuk mengantisipasi komite sekolah yang kerap menimbulkan persoalan./Rizki Maludi

INILAHKORAN, Bogor - Wali Kota Bogor Bima Arya Sugiarto mengapresiasi langkah Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Bogor yang membubarkan koordinator kelas (korlas), selain itu Bima juga tengah merancang Peraturan Wali Kota (Perwali) untuk mengantisipasi komite sekolah yang kerap menimbulkan persoalan.

"Saya apresiasi langkah pak Kadisdik Kota nya untuk meniadakan koordinator kelas atau korlas sebagai salah satu sumber persoalan. Saya mempelajari konsep dari komite sekolah karena tujuannya fasilitas menjembatani siswa dengan sekolah. Tapi rasanya juga bisa kearah manipulasi dan pelanggaran lainnya," ungkap Bima kepada INILAH di Pajajaran Suite BNR, Kecamatan Bogor Selatan pada Senin (11/9/2023).

"Saya akan menerbitkan perwali agar untuk komite sekolah, yang diduga kerap menimbulkan persoalan. Kasihan siswa dan orang tua yang tidak mampu," tambah Bima.

Baca Juga : DPUPR Bantah Proyek Insfrastrukturnya Dicoret Karena APBD Kabupaten Bogor Mengalami Defisit

Namun meski begitu, Bima berterimakasih kepada para Kepala Sekolah (Kepsek) dan guru-guru SeKota Bogor karena tetap mengajarkan anak-anak nilai-nilai yang baik.

"Saya berterimakasih bapak dan ibu ditengah kondisi yang tidak mudah, tetapi bapak juga ibu beriktiar, berjuang dan berjihad mengajarkan nilai-nilai baik kepada anak-anak kita semua. Semoga Allah SWT memudahkan untuk kita menyatukan kata dan perbuatan," terang Bima.

Bima memaparkan, karena yang terberat bagi seorang pemimpin adalah menyatukan kata dan perbuatan. Menjaga integritas berpegang teguh pada nilai.  

Baca Juga : PT BSS Bantah Lahannya Terlantar, SHGB Jadi Agunan ke Bank, hingga Gunakan Jasa Preman

"Kita punya pekerjaan rumah banyak sekali, bagaimana kita memastikan membimbing anak-anak kita dengan kesatuan antara kata dan perbuatan kita," pungkasnya.

Halaman :


Editor : JakaPermana