Kota Bandung Sosialisasikan Pencegahan Stunting Lewat Gelaran Wayang Golek

Pemkot Bandung melalui Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DPPKB) menghadirkan inovasi dalam sosialisasi pencegahan stunting. Inovasi tersebut salah satunya dengan menggelar wayang golek di Cikapundung Riverspot, Kota Bandung.

Kota Bandung Sosialisasikan Pencegahan Stunting Lewat Gelaran Wayang Golek
Pemkot Bandung melalui Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DPPKB) menghadirkan inovasi dalam sosialisasi pencegahan stunting. Inovasi tersebut salah satunya dengan menggelar wayang golek di Cikapundung Riverspot, Kota Bandung.( Foto Istimewa)

INILAHKORAN,Bandung- Kemasan berbeda dihadirkan Kota Bandung dalam mengedukasi dan sosialisasi pencegahan stunting kepada masyarakat. Salah satunya dengan menghadirkan gelaran wayang golek di Cikapundung Riverspot, Jalan Ir. Soekarno, Sabtu malam, 18 November 2023.

Pendekatan budaya kearifan lokal lewat tayangan wayang golek tersebut diharapkan dapat menjadi strategi jitu sosialisasi pencegahan stunting kepada masyarakat, serta edukasi gangguan pertumbuhan pada anak akibat kekurangan gizi kronis, infeksi berulang, dan kurang stimulasi.

"Kita mengadakan pagelaran wayang golek, ini adalah edukasi stunting dengan menggunakan kearifan lokal, harapannya agar mudah dicerna oleh masyarakat," kata Kepala Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Kota Bandung Kenny Dewi Kaniasari, Sabtu malam, 18 November 2023.

Baca Juga : Pemkot Cimahi Distribusikan 30 Ton Beras dalam Operasi Pasar Murah

"Mudah-mudahan masyarakat tidak hanya teredukasi, tapi juga terhibur. Semoga dapat mendorong perubahan perilaku masyarakat, dari gaya hidup yang kurang baik berganti dengan pola hidup bersih dan sehat," kata dia.

Kenny mengemukakan, masyarakat diharapkan lebih mudah mencerna informasi yang disampaikan melalui pertunjukan seni dan budaya. Selain menyosialisasikan upaya pencegahan stunting melalui pagelaran wayang golek, Pemerintah Kota Bandung meluncurkan gerakan Bandung Tangkas Tangkis Tengkes guna meningkatkan kepedulian warga pada upaya pencegahan dan penanganan stunting.

Dia menambahkan, prevalensi stunting di Kota Bandung sudah turun dari 26,4 persen pada 2021 menjadi 19,4 persen pada 2022, dan ditargetkan bisa turun lagi menjadi 17 persen pada 2023.

Pemerintah Kota Bandung pun menurutnya telah melaksanakan intervensi gizi spesifik dan sensitif untuk menurunkan prevalensi stunting.

Halaman :


Editor : Ghiok Riswoto