Lewat Inovasi Sipinter KCD Wilayah V Jabar, Sebanyak 3.400 Siswa Lanjutkan Pendidikan di SMA Terbuka

Kantor Cabang Dinas (KCD) Pendidikan Wilayah V Jawa Barat menggulirkan inovasi guna mendorong Angka Partisipasi Kasar (APK). Inovasi tersebut bernama Sipinter yang merupakan kepanjangan dari Sistem Pembelajaran Inovatif SMA Terbuka.

Lewat Inovasi Sipinter KCD Wilayah V Jabar, Sebanyak 3.400 Siswa Lanjutkan Pendidikan di SMA Terbuka
Kantor Cabang Dinas (KCD) Pendidikan Wilayah V Jawa Barat menggulirkan inovasi guna mendorong Angka Partisipasi Kasar (APK). Inovasi tersebut bernama Sipinter yang merupakan kepanjangan dari Sistem Pembelajaran Inovatif SMA Terbuka.

Menurutnya, TKB SMA Terbuka bisa memilih di madrasah, pesantren, SD, SMP atau tempat lain yang memungkinkan terjadinya kegiatan belajar. Satu TKB nantinya dikelola oleh satu guru pamong.

"Siswanya adalah siswa usia sekolah, usia pendidikan menengah. Dia juga bisa sambil bekerja di pabrik, bisa juga membantu orangtua, dia juga mungkin bisa pesantren," tuturnya.

Baca Juga : Perkuat Peran Dunia Pendidikan, Cadisdik Wilayah I Jabar Hadirkan Program Inovasi Bernama Beca Mang Odik

Disinggung soal waktu pembelajaran, hal itu bergantung dengan sistem sekolah induk. Namun mayoritas di KCD Wilayah V, pembelajaran tatap muka rata-rata dilakukan satu minggu satu kali dan pada hari libur.

"Karena sebagian besarnya peserta didik terbuka kita adalah para pekerja," katanya.

Apabila siswa SMA Terbuka tidak datang ke TKB, mereka tetap akan belajar lewat modul. Guru pamong nanti akan membantu pembelajaran secara online. Biasanya dilakukan lewat Zoom Meeting.

Baca Juga : Di Lingkungan Cadisdik IV Jabar, SMAN 1 CIkampek Bentuk Tim Anti-Perundungan

"Kalau urusan ujian sama saja, tidak dibeda-bedakan. Artinya tetap ada ujian seperti siswa di sekolah induk. Di dalam modul itu memuat evaluasi, termasuk ijazahnya juga sama tidak ada SMA Terbuka, tapi nama SMA induknya. Ijazah yang diterima sesuai sekolah induk," jelasnya.


Editor : Ghiok Riswoto