Liga Indonesia Belum Jelas, Robert Alberts Belajar Lagi

Pelatih Persib Bandung, Robert Rene Alberts akui kerap mempelajari taktik sepak bola di berbagai dunia. Baik Eropa, Amerika atau Asia. 

Liga Indonesia Belum Jelas, Robert Alberts Belajar Lagi
dok/inilahkoran

Kondisi ini, lanjutnya yang membedakan sepak bola di berbagai dunia. Sehingga bukan soal kualitas, kemampuan teknik, soal kecepatan atau daya tahan, melainkan murni soal pengalaman pemain saat menjalani laga kompetitif. 

"Hanya di laga kompetitif lah, pemain bisa berkembang. Sedangkan di dalam latihan, mereka berusaha untuk bermain lebih baik," tegasnya. 

Pelatih berusia 65 tahun ini mengaku sempat mendapatkan pertanyaan dari Legenda sepak bola Belanda, Johan Cruyff. Saat itu keduanya memiliki jadwal yang sama untuk menjalani pemeriksaan cedera yang dialami. 

Baca Juga : Tiba-tiba Alberts Peringatkan Pemain Persib, Ada Apa?

"Dia bertanya "Robby, kenapa kamu berlatih selama ini? Tentu saja saya berlatih karena ingin jadi pemain terbaik yang bisa saya bisa, menjadi pemain sepeti Anda. Cruyff kemudian berkata, "maaf, itu jawaban keliru. Anda hanya berlatih untuk bisa bermain lebih baik di laga selanjutnya. Anda hanya fokus kepada laga selanjutnya," kenangnya. 

Robert sendiri mengaku memiliki keistimewaan saat masih berada di Ajax Junior, yakni dengan bermain di setiap pekan dalam sistem Liga. Sementara di Malaysia atau Indonesia, hanya tersedia turnamen yang mana setiap pemain dituntut untuk selalu memenangi laga. 

"Alasan kenapa perkembangan sepak bola di Indonesia masih tertinggal dibanding dengan negara-negara maju bukan karena para pemain tidak memiliki bakat dan lain-lain, tapi karena tidak memiliki struktur yang cukup baik dalam pengembangan sepak bola. Ini membuat pekerjaan saya menarik setelah melihat perkembangan sepak bola yang fantastis di negara lain dan berharap perkembangan itu juga bisa terjadi di tim saya," katanya. 

Mantan pelatih Arema FC dan PSM Makassar ini mencoba menerapkannya di dalam latihan. Namun terjadi kebingungan di antara beberapa pemainnya. 


Editor : Doni Ramdhani