MER-C Sebut Israel Terus Menggempur Jalur Gaza dari Segala Penjuru

Relawan organisasi kemanusiaan MER-C pada Selasa menyampaikan bahwa pihak militer Israel masih terus melancarkan serangan ke Jalur Gaza baik melalui laut, darat maupun udara, di wilayah yang menjadi tempat tinggal mereka saat ini.

MER-C Sebut Israel Terus Menggempur Jalur Gaza dari Segala Penjuru
Asap mengepul setelah serangan udara Israel di kota Rafah di Jalur Gaza selatan, Kamis (26/10/2023). ANTARA/Xinhua/Khaled Omar

INILAHKORAN, Jakarta-Relawan organisasi kemanusiaan MER-C pada Selasa menyampaikan bahwa pihak militer Israel masih terus melancarkan serangan ke Jalur Gaza baik melalui laut, darat maupun udara, di wilayah yang menjadi tempat tinggal mereka saat ini.

"Akibat dentuman bom yang terdengar begitu keras, serpihan-serpihan pasir dan besi yang terpental, masuk ke dalam rumah sakit Indonesia tempat kami berada," ujar Fikri Rofiul Haq, seorang relawan MER-C melalui pesan suara yang diterima di Jakarta, Selasa.

Fikri menyebutkan bahwa militer Israel bahkan menargetkan bangunan-bangunan tempat tinggal yang berada tidak jauh dari RS dan menurut laporan warga setempat ada sebuah bangunan tempat tinggal yang hancur rata dengan tanah yang berjarak hanya beberapa ratus meter dari RS, sehingga menyebabkan puluhan warga mengungsi ke RS tersebut.

Baca Juga : Tentara Israel Balas Serangan di Ladang Shebaa Dekat Lebanon

Hingga kini ada sebanyak dua ribu warga Gaza yang mengungsi di RS Indonesia

Menurut Fikri, korban jiwa akibat serangan Israel telah mencapai delapan ribu orang dengan 3.100 diantaranya anak-anak dan 1.800 adalah perempuan, sedangkan korban luka mencapai 19 ribu orang yang juga didominasi anak-anak dan perempuan.

"RS Indonesia saat ini memberikan layanan rawat inap bagi sekitar 200 dari 3.000 korban yang mengalami luka," ujar Fikri

Baca Juga : 47 Masjid dan 3 Gereja di Gaza Hancur Akibat Serangan Israel

Fikri mengatakan bahwa di tengah suasana yang tidak kondusif, warga masih harus keluar untuk mencari makanan dan air bersih yang hanya bisa dilakukan pada pagi hingga sore hari selama berjam-jam. Hal ini disebabkan karena Israel menyerang lebih intensif pada malam hari.

Halaman :


Editor : JakaPermana