Nadiem Dinilai Gagal Baca Akar Persoalan

Direktur Visi Indonesia Strategis Abdul Hamid menilai Program Organisasi Penggerak (POP) yang bertujuan untuk meningkatkan kapasitas guru melalui pelatihan-pelatihan merupakan suatu ide yang sangat brilian. Tapi sayangnya, program tersebut tidak bisa menemukan akar persoalannya.

Nadiem Dinilai Gagal Baca Akar Persoalan
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nadiem Makarim. (Antara Foto)

INILAH, Jakarta - Direktur Visi Indonesia Strategis Abdul Hamid menilai Program Organisasi Penggerak (POP) yang bertujuan untuk meningkatkan kapasitas guru melalui pelatihan-pelatihan merupakan suatu ide yang sangat brilian. Tapi sayangnya, program tersebut tidak bisa menemukan akar persoalannya.

"Persoalannya adalah kegagalan Nadiem membaca akar persoalan, sehingga gagal pula dalam memilih problem solving. Jadi mas menteri hanya bisa memotret masalah pendidikan pada satu sisi dan itu permukaan, tanpa mencoba memperdalam akar persoalan," kata Abdul Hamid sebagaimana dikutip dari RMOL, Sabtu (1/8).

Mestinya, Nadiem bisa berembuk bersama dengan organisasi yang telah terbukti memiliki rekam jejak mumpuni dibidang pendidikan seperti Muhammadiyah dan NU juga PGRI yang menjadi induk organisasi para guru.

Baca Juga : IPW: Penangkapan Djoko Tjandra Tidak Terkait Bursa Kapolri

Polemik POP hanya sample dari banyaknya bukti ketidak pahaman Nadiem Makarim yang melihat persoalan hanya dari kulit luarnya saja

"Contoh lainnya adalah kebijakan program belajar daring yang tanpa melihat kesiapan dan kemampuan sekolah, peserta didik dan orang tua yang berbeda-beda di tiap daerah," urainya.

Secara tegas, Abdul Hamid meminta presiden Jokowi untuk memasukkan Nadiem Makarim dalam rencana reshuffle kabinet apabila benar-benar hendak merealisasikan ancamannya beberapa waktu yang lalu.

Baca Juga : Percepat EBT, Pemerintah Godok Perpres sebagai Terobosan Regulasi

"Baiknya menteri pendidikan adalah termasuk bagian dari hal itu," pungkas Abdul Hamid. [rok]


Editor : Bsafaat