Ono Surono Harap Generasi Muda Jangan Pernah Tinggalkan Semboyan ‘Jas Merah’

Pada peringatan Hari Kemerdakaan Republik Indonesia, 17 Agustus 1966 silam. Presiden Soekarno menyampaikan pesan yang fenomenal, Jas Merah. Akronim dari ‘Jangan Sekali-kali Meninggalkan Sejarah’.

Ono Surono Harap Generasi Muda Jangan Pernah Tinggalkan Semboyan ‘Jas Merah’

Saat itu, Tokoh Muhammadiyah kerap berkunjung ke rumah Tjokroaminoto dan mengajar disana. Bung Karno ketika itu merupakan salah satu muridnya, dalam mendalami ajaran Islam.

“Peran Tjokroaminoto dan Ahmad Dalam sangat penting dalam sejarah Bung Karno. Bung Karno belajar tentang sosialisme Islam dari Tjokroaminoto dan pembaruan serta pentingnya ijtihad dari Ahmad Dahlan,” ungkapnya.

Kedekatan dengan Muhammadiyah ini pun berlanjut, kala Bung Karno diasingkan di Bengkulu. Saat itu, dia terlibat aktif dalam organisasi Muhammadiyah sampai akhirnya menikahi putri tokoh Muhammadiyah Bengkulu, Hasan Din.

Baca Juga : Anies Baswedan Pilih Muhaimin Iskandar Jadi Bacawapres, Begini Sikap Partai Demokrat Jawa Barat

“Dia Ibu Fatmawai, perempuan di balik bendera merah putih. Nafas dan gerak Bung Karno pun sejak itu tidak lepas dari hal-hal yang diajarkan Muhammadiyah,” tandasnya. (Yuliantono)***

Halaman :


Editor : JakaPermana