Pariwisata Mulai Menggeliat

Pascapendemi, industri pariwisata kini mulai tumbuh positif. Bahkan, kinerja bisnis agen perjalanan wisata mampu melonjak berlipat ganda.

Pariwisata Mulai Menggeliat
Pada 2023 ini, Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) menyusun sejumlah target yang akan dicapai dari sektor pariwisata. Dari jumlah wisatawan mancanegara yang berkunjung ditargetkan ada 7,4 juta orang. (antara)

INILAHKORAN, Bandung - Pascapendemi, industri pariwisata kini mulai tumbuh positif. Bahkan, kinerja bisnis agen perjalanan wisata mampu melonjak berlipat ganda.

Pada 2023 ini, Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) menyusun sejumlah target yang akan dicapai dari sektor pariwisata. Dari jumlah wisatawan mancanegara yang berkunjung ditargetkan ada 7,4 juta orang. 

Sedangkan, wisatawan domestik diharapkan bisa mencapai 1,2-1,4 miliar orang. Pendapatan di sektor pariwisata pada 2023 ditargetkan akan mencapai angka Rp111,7 triliun.

Baca Juga : PPN PMSE Terkini, DJP: 161 Pemungut dan Rp15,15 Triliun Hasil Pungutan

Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno mengatakan, kini kunjungan wisatawan ke Danau Toba relatif meningkat signifikan. Capaian itu diperoleh di tengah pemberian ‘kartu kuning’ atau peringatan dari organisasi internasional UNESCO.
“Per hari ini, kunjungan ke Danau Toba meningkat signifikan dan kita akan meminimalisasi dampak negatif terhadap ‘kartu kuning’ tersebut,” kata Sandiaga, Rabu 4 Oktober 2023.

Dia menegaskan, pihaknya akan melakukan langkah antisipasif dengan memberi tahu para calon wisatawan bahwa Danau Toba masih terjaga alamnya. Hal itu menjadi salah satu langkah guna memastikan Danau Toba tetap berstatus sebagai UNESCO Global Geopark.

Sebelumnya organisasi internasional UNESCO memberikan yellow card untuk mencabut status Kaldera Toba atau Danau Toba dari status Global Geopark jika pengelolaan tidak dibenahi. Sandiaga mengatakan peringatan UNESCO itu menjadi alarm bagi Indonesia.

Baca Juga : Permudah Penumpang KCJB Whoosh Akses Pusat Kota, Daop 2 Bandung Operasikan KA Feeder Padalarang-Bandung

“Ini pelajaran bagi kita ya dan seperti alarm juga. Jadi salah satu yang diangkat, meski kita masih tunggu penjelasan dari UNESCO awal tahun depan, tapi yang terlihat adalah aspek sinergitas antara badan pengelola dengan pemangku kepentingan lain,” jelasnya.

Halaman :


Editor : Doni Ramdhani