Pejalan Kaki Keluhkan Tutup Bak Kontrol Bolong di Jalan Simpang Tengah Tol Soroja

Para pejalan kaki di sepanjang trotoar Jalan Raya Simpang Tengah Tol Soroja mengeluhkan keberadaan kurang lebih 11 tutup bak kontrol di trotoar sepanjang jalan menuju gerbang tol Soroja itu tak berpenutup. Lubang yang mengangga membayakan pejalan kaki yang banyak melintas di trotoar tersebut.

Pejalan Kaki Keluhkan Tutup Bak Kontrol Bolong di Jalan Simpang Tengah Tol Soroja
Foto: Dani R Nugraha

INILAH, Bandung - Para pejalan kaki di sepanjang trotoar Jalan Raya Simpang Tengah Tol Soroja mengeluhkan keberadaan kurang lebih 11 tutup bak kontrol di trotoar sepanjang jalan menuju gerbang tol Soroja itu tak berpenutup. Lubang yang mengangga membayakan pejalan kaki yang banyak melintas di trotoar tersebut.

Berdasarkan pantauan lapangan, sedikitnya ada 11 lubang bak kontrol dibiarkan mengangga tanpa penutup. Lubang persegi empat sedalam kurang lebih 2 meter dibiarkan mengangga diantara trotoar yang biasa digunakan oleh para pejalan kaki.

"Saya sering jalan kaki lewat trotoar disini. Tutup bak kontrol itu dibiarkan bolong tanpa penutup. Ini membahayakan, gimana kalau ada anak kecil atau penyandang tuna netra terperosok," kata Apep (40) salah seorang warga Soreang, Selasa (27/6/2021).

Baca Juga : Didesak Pedagang, Yana Janji Sampaikan ke Pimpinan

Apep melanjutkan, tutup bak kontrol yang bolong melompong itu, diperkirakan sudah lama. Namun sayangnya, sama sekali tidak ada penggantian dari pihak terkait. Padahal, keberadaan trotoar itu terbilang ada dikawasan perkotaan Soreang yang merupakan ibu kota Kabupaten Bandung. 

"Apalagi kalau malam, walaupun ada lampu penerangan rapi remang-remang. Anehnya sudah lebih dari setahun dan ada di tengah kota akses menuju Tol Soroja," ujarnya. 

Hal senada dikatakan Asep Rohmana (50) warga Soreang, trotoar yang bolong itu sangat membahayakan pejalan kaki. Apalagi Jalan Simpang Tengah Tol Soroja itu tergolong ada di tengah kota Soreang. Namun sayangnya, dibiarkan tanpa perawatan dan pengawasan yang benar.

Baca Juga : Disdagin Usulkan Pendirian Posko Ketersediaan Oksigen di Kota Bandung

"Jangan cuma bisa membangun, tapi tidak bisa menjaga, merawat dan memperbaikinya. Kalau begini kan malah bisa mencelakai pejalan kaki yang kebetulan lengah," katanya.

Halaman :


Editor : Doni Ramdhani