Pemkab Bandung Berikan Insentif bagi Guru Honorer

Pemerintah Kabupaten Bandung akan memberikan insentif bagi para guru honorer. Insentif masing-masing senilai Rp2,4 juta.

Pemkab Bandung Berikan Insentif bagi Guru Honorer
Bupati Bandung Dadang Supriatna. (rd dani r nugraha)

INILAH, Bandung - Pemerintah Kabupaten Bandung akan memberikan insentif bagi para guru honorer. Insentif masing-masing senilai Rp2,4 juta itu akan diterima oleh sekitar 14.296 guru non-PNS, yang mengajar di jenjang PAUD, TK, SD, dan SMP di Kabupaten Bandung.

Pemberian insentif tersebut diperkuat melalui Peraturan Bupati (Perbup) Nomor 424/301-Disdik/2021 tentang Pemberian Insentif kepada Pendidik dan Tenaga Kependidikan Non-ASN pada Satuan Pendidikan Jenjang PAUD, TK, SD dan SMP.

“Tahap awal, insentifnya Rp2,4 per tahun, setiap bulan akan diberikan melalui rekening masing-masing,” kata Bupati Bandung Dadang Supriatna di sela acara Peluncuran Pemberian Beasiswa Bedas Calakan dan Insentif Guru dan Tenaga Kependidikan Non-ASN di Rumah Jabatan Bupati, Soreang, Jumat (30/7/2021).

Baca Juga : KPP Madya Bandung Inisiasi Program Sukarelawan Plasma Darah Konvalesen

Dadang mengatakan, pemberian insentif itu sudah menjadi keinginannya sejak ia masih menjadi anggota DPRD Kabupaten Bandung. Meskipun nilainya tidak besar, ia berharap stimulan ini dapat meningkatkan kinerja, kesejahteraan, dan motivasi bagi para guru honorer dalam memberikan pelayanan terbaik.

“Nah ke depan Insyaa Allah ada peningkatan dari BPJS ketenagakerjaan, ini akan kita olah. Nanti para guru honor ini punya Kartu BPJS Ketenagakerjaan, sehingga pemerintah bisa membantu saat ada di antara mereka yang sakit atau meninggal. Kemudian kalau misalkan guru bersangkutan pengabdiannya benar-benar sudah lama, kita akan prioritaskan untuk masuk PPPK (Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja),” ujarnya.

Selain insentif bagi guru honor, Pemkab Bandung melalui Program Beasiswa Bedas Cerdas Aktif dalam Melanjutkan (Calakan), juga memberikan beasiswa bagi para siswa SMP swasta. Diberikan kepada sekitar 1.000 siswa, baik siswa yang berprestasi maupun siswa yang kurang mampu.

Baca Juga : Jabar Udunan, Baznas Jabar Gandeng BJB dan Grab Bantu Warga Terdampak Pandemi

Dadang melanjutkan, minat sebagian besar masyarakat untuk menyekolahkan anak ke sekolah swasta masih kurang. Tidak sedikit yang beranggapan sekolah negeri lebih baik daripada swasta.

Halaman :


Editor : suroprapanca