Pemodal Besar Dituding Petani Bikin Harga Stroberi di Rancabali Hancur-hancuran

Para petani stroberi di Desa Sukaresmi, Kecamatan Rancabali, Kabupaten Bandung mengeluhkan anjloknya harga stroberi sejak dua tahun terakhir ini. 

Pemodal Besar Dituding Petani Bikin Harga Stroberi di Rancabali Hancur-hancuran
Anjloknya harga stroberi ini dipicu kehadiran petani dan pemodal besar yang menyewa puluhan hingga ratusan hektare lahan milik PTPN VIII yang dijadikan kebun stroberi di Rancabali. (rd dani r nugraha)

"Kalau sekarang jangankan untung, yang ada saya nombok terus. Dari pertanian stroberi saja saya sudah rugi sekitar Rp100 juta. Lalu ditambah pertanian holtikultura yang sekarang lagi hancur, kalau ditotalkan ada sekitar Rp500 juta kerugian saya," kata Agung.

Dengan segala permasalahan yang dihadapi oleh para petani di desanya itu, Agung meminta Pemerintah Kabupaten Bandung turun tangan. Paling tidak, Pemerintah Kabupaten Bandung mendesak pihak PTPN VIII agar membatasi luas lahan yang disewakan kepada seseorang atau pihak-pihak tertentu. Karena sekarang ini, segelintir orang bisa menyewa lahan sesuai keinginannya.

Inilah yang menjadi penyebab hancurnya pertanian stroberi di Desa Sukaresmi Kecamatan Rancabali. Bahkan dampaknya ini tak hanya dirasakan oleh para petani di Kecamatan Rancabali saja, tapi juga dirasakan oleh ratusan petani stroberi di kawasan Pasirjambu, Ciwidey dan Rancabali (Pacira). 

Baca Juga : Tertangkap Video... Petani Sayuran di Rancabali Kabupaten Bandung Merusak Kebun Siap Panen

"Kami inginnya ada pembatasan sewa lahan. Ini kasusnya seperti yang pernah terjadi di Purwakarta kepada para peternak ikan di Jatiluhur. Saat itu banyak investor dari luar masuk dan membuat harga ikan hancur-hancuran. Nah harga ikan bisa stabil kembali setelah Bupati Dedi Mulyadi turun tangan membatasi penguasaan sewa kolam tambak disana. Hasilnya, sampai sekarang harga ikan disana stabil. Ini juga yang kami inginkan adanya campur tangan dari Pemerintah Kabupaten Bandung," ujarnya.*** (rd dani r nugraha)

Halaman :


Editor : Doni Ramdhani