Peneliti Minta Kemenkop Segera bentuk Basis Data Tunggal Jangkau Pengusaha Mikro

Peneliti Center for Indonesian Policy Studies (CIPS) Siti Alifah Dina mengusulkan kepada Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil Menengah segera membentuk basis data tunggal terkait seluruh usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) di berbagai daerah.

Peneliti Minta Kemenkop Segera bentuk Basis Data Tunggal Jangkau Pengusaha Mikro

"Tidak ada data publik yang tersedia tentang jumlah perempuan pengusaha mikro per Desember 2020. Estimasi yang tersedia salah satunya dilakukan oleh Seno-Alday dan Bourne dari University of Sydney tahun 2017 dengan menggunakan populasi Indonesia tahun 2015 sebagai tolok ukur, menghasilkan 24,7 juta perempuan yang usaha mikro yang dimiliki. Angka riilnya pasti saat ini lebih besar," katanya.

Sebelumnya Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan menyampaikan apresiasinya atas langkah yang telah dilakukan semua pihak dalam merealisasikan capaian target penyesuaian UMKM ke sektor digital yang hingga akhir November lalu jumlahnya telah mencapai 3,4 juta UMKM.

"Hingga akhir November ini saya dilaporkan sebanyak 3,4 juta unit UMKM sudah masuk ke sistem digital. Ini lebih besar dari harapan kami yang jumlahnya tembus 70 persen lebih tinggi daripada target yang telah kami tetapkan," katanya dalam unggahan terbaru di akun Instagram pribadinya @luhut.pandjaitan, Senin (21/12).

Merasa belum cukup puas, Luhut pun meminta 18,6 juta UMKM masuk ke ekosistem digital pada akhir 2022. "Alih-alih membuat saya puas, saya malah meminta mereka untuk menargetkan pada akhir tahun 2022 target tersebut harus meningkat ke angka 18,6 juta unit yang sudah onboarding," katanya.

Untuk mewujudkan hal tersebut,  pada tahun depan pemerintah akan memprioritaskan peningkatan permintaan terhadap produk UMKM/IKM hingga peningkatan peran aktif pemerintah daerah.

 

Halaman :


Editor : Ghiok Riswoto