Penghargaan Terhadap Pendiri KBB Masih Minim, Gema Keadilan Bakal Lakukan Langkah Ini

Hadirnya sayap partai Gema Keadilan DPD PKS Kabupaten Bandung Barat (KBB) disebut-sebut bakal menampilkan sisi lain partai yang mengedepankan kaum milenial dan zilenial dengan mengusung konsep kesejarahan di Bandung Barat.

Penghargaan Terhadap Pendiri KBB Masih Minim, Gema Keadilan Bakal Lakukan Langkah Ini
Hadirnya sayap partai Gema Keadilan DPD PKS Kabupaten Bandung Barat (KBB) disebut-sebut bakal menampilkan sisi lain partai yang mengedepankan kaum milenial dan zilenial dengan mengusung konsep kesejarahan di Bandung Barat./Agus Satia Negara
INILAHKORAN, Ngamprah - Hadirnya sayap partai Gema Keadilan DPD PKS Kabupaten Bandung Barat (KBB) disebut-sebut bakal menampilkan sisi lain partai yang mengedepankan kaum milenial dan zilenial dengan mengusung konsep kesejarahan di Bandung Barat.
Tak hanya itu, mereka memastikan kesiapannya untuk meneruskan tongkat estafet kepemimpinan di Bandung Barat.
"Kami ingin menampilkan sisi beda agar kita bisa lebih menghargai KBB sebagai daerah otonom yang memang hasil perjuangan para pendiri," kata Ketua DPD Harian Gema Keadilan, Roni Dahroni kepada wartawan.
Ia menuturkan, langkah pertama yang bakal dilakukan, yakni dengan kembali mengangkat nama para pendiri Kabupaten Bandung Barat (KBB) yang sudah jarang tersentuh.
Sebab, mereka merupakan pahlawan yang memperjuangkan berdirinya dari otonom baru, seperti KBB ini.
"Setahu saya kurang lebih yang ada di dokumen dan tergabung dalam Komite Pembentukan KBB (KPKBB) yang sekarang dari 9 orang tercatat di akta tinggal tiga orang, yakni Kang Asep Ado, H. Zaenal dan Bang Helmi," sebutnya.
Ia menerangkan, konsep sejarah yang diusung tersebut berangkat dari ramainya isu keinginan untuk mengusung Bupati Bandung Barat harus dari warga asli KBB atau Pituin.
"Jadi, itu yang bisa kami klaim sebagai pembeda," imbuhnya.
Kendati demikian, ia mengaku, pihaknya tidak terlalu mendikotomikan hal itu. Adanya pituin yang menjadi pemimpin di KBB memang sangat bagus. Namun, siapapun figurnya harus tahu benar sejarah dan menghargai sepuh KBB.
"Dengan kami yakin dengan demikian rasa memiliki kemudian keinginan untuk membangun itu akan lebih nyata dan kuat, sebagaimana kita menghargai sejarah bangsa Indonesia," bebernya.
Secara pribadi ia menilai, penghargaan terhadap para tokoh sejarah di KBB ini masih relatif kurang, meski sudah ada upaya untuk mengapresiasi para pelaku sejarah tersebut.
"Oleh karena itu, nanti Gema Keadilan yang akan menanamkan ke kader-kader kami tentang sejarah Bandung Barat dan kami akan sangat menghargai karena masih ada pelaku sejarah yang masih hidup," bebernya.
Bahkan, lanjut dia, pihaknya mungkin bakal menjadikan mereka sebagai salah satu narasumber untuk mencetak kader Gema Keadilan agar mengetahui daerah dan siap memimpin dan mengelola daerah.
"Salah satu produknya, ke depan Gema Keadilan bakal melakukan menyiapkan Bidang Penelitian dan Pengembangan untuk meneliti nama-nama figur yang dipandang cocok untuk memimpin KBB ke depan, baik itu dari Gema Keadilan, PKS atau siapapun di luar itu," terangnya.*** (agus satia negara)


Editor : JakaPermana