Peringati HSN, Kepala Kantor Kemenag Kabupaten Bogor Gelorakan Resolusi Jihad

Sebanyak 4.000 santri hadir dalam upacara peringatan Hari Santri Nasional (HSN) ke-8 tingkat Kabupaten Bogor di Lapangan Tegar Beriman, Cibinong, Minggu 22 Oktober 2023. Upacara dipimpin langsung Kepala Kantor Kemenag Kabupaten Bogor H Ahmad Sukri.

Peringati HSN, Kepala Kantor Kemenag Kabupaten Bogor Gelorakan Resolusi Jihad
Kepala Kemenag Kabupaten Bogor H Ahmad Sukri mengatakan, saat ini bangsa Indonesia sedang dihadapkan pada tantangan globalisasi dan disrupsi berbagai ancaman ideologi, perpecahan dan perilaku sosial menyimpang yang tengah membayangi umat sehingga pondok pesantren sebagai lembaga pendidikan Islam tertua di Indonesia menjadi benteng terakhir pertahanan moralitas generasi bangsa di era global. (reza zurifwan)

INILAHKORAN, Bogor - Sebanyak 4.000 santri hadir dalam upacara peringatan Hari Santri Nasional (HSN) ke-8 tingkat Kabupaten Bogor di Lapangan Tegar Beriman, Cibinong, Minggu 22 Oktober 2023. Upacara dipimpin langsung Kepala Kantor Kemenag Kabupaten Bogor H Ahmad Sukri.

Kepala Kemenag Kabupaten Bogor H Ahmad Sukri mengatakan, saat ini bangsa Indonesia sedang dihadapkan pada tantangan globalisasi dan disrupsi berbagai ancaman ideologi, perpecahan dan perilaku sosial menyimpang yang tengah membayangi umat sehingga pondok pesantren sebagai lembaga pendidikan Islam tertua di Indonesia menjadi benteng terakhir pertahanan moralitas generasi bangsa di era global. 

"Untuk itu, mari kita jadikan peringatan HSN tahun 2023 sebagai momen refleksi dan rekontekstualisasi semangat resolusi jihad dalam tantangan kekinian," kata H Ahmad Sukri.

Baca Juga : Bima Cek Pembangunan Wilayah Bogor Utara dan Lanjutan R3, Begini Hasilnya

H Ahmad Sukri mengajak para santri belajar dari peristiwa seruan jihad KH Hasyim Asyari kepada para santri  dan muslim untuk membela tanah air dan mengusir penjajah, adalah salah satu kekuatan dalam merebut dan mempertahankan kemerdekaan Bangsa Indonesia.

"22 Oktober adalah hari seruan jihad KH Hasyim Asyari kepada para santri untuk membela tanah air dan mengusir penjajah, hingga terjadilah peristiwa 10 November di Surabaya yang dikemudian hari diperingati sebagai Hari Pahlawan," tuturnya.

Ia menambahkan, santri, pondok pesantren, dan ulama menjadi modal persatuan, kesatuan dan memperjuangkan amal ma'ruf nahi munkar. 

Baca Juga : Kabar Gembira, Yuk Ikutan Program Bebas dan Diskon Hingga Pemutihan Denda Pajak Kendaraan Bermotor

"Semangat resolusi jihad, harus kita terus gelorakan dan jihaf santri harus menjayakan negeri ini," tambahnya. 

Halaman :


Editor : Doni Ramdhani