Pesan Ketua DPC PDIP Garut Terpapar Covid19, Protkes 'Kudu' Jadi Kebiasaan

BERSENDIRIAN terbaring selama sebelas hari di ruang isolasi RSU dr Slamet Garut karena terpapar Covid-19 mengajari Yudha Puja Turnawan banyak hal. 

Pesan Ketua DPC PDIP Garut Terpapar Covid19, Protkes 'Kudu' Jadi Kebiasaan
istimewa

Yudha menyebutkan, dirinya sempat agak terguncang sewaktu dalam isolasi di rumah sakit itu ada sepasang suami isteri terkena Covid-19, dan sang suami kemudian meninggal dunia setelah mengalami sesak napas berat. Apalagi kondisinya saat itu masih belum stabil, tubuhnya masih menggigil, dan pernapasan masih harus dibantu oksigen.  

"Tapi saya pasrah saja dengan tetap berusaha optimis kondisi ini bisa dilalui. Alhamdulillah, setelah sebelas hari diisolasi, kondisi saya membaik, dan boleh pulang karena sudah negatif (covid-19). Tapi untuk menghindari sesuatu yang tak diharapkan, sampai sekarang saya masih belum bisa bertemu anak saya. Mungkin Senin depan," kata Yudha.

Dari pengalaman terkena Covid-19 dan berbagai kunjungan ke daerah, Yudha pun mengingatkan masyarakat agar benar-benar bisa menjadikan protokol kesehatan sebagai kebiasaan dalam kegiatan sehari-hari untuk mencegah penularan Covid-19. Apalagi sekarang muncul jenis baru mutasi Covid-19.

Berkaitan penanganan Covid-19 di Garut sendiri, Yudha menilai masih dibutuhkan ketegasan lagi terutama berkaitan upaya preventif. Bukan hanya soal protokol kesehatan, meningkatkan keimanan, memakai masker dengan benar, menjaga jarak, mencuci tangan pakai sabun di air mengalir, dan menjaga imunitas tubuh dengan pola hibup bersih dan sehat, melainkan juga pembatasan sejumlah kegiatan. Semisal harus ada pembatasan jam operasional tempat berkumpul banyak orang, termasuk warung, kafe, atau rumah makan.

"Di daerah lain, tempat makan itu buka sampai jam delapan (malam). Di Garut, sampai jam sembilan (malam) masih ada yang buka. Apilikasi online belum optimal. Garut masih longgar. Pemakaian masker juga, masyarakat di Garut masih kurang sadar. Makanya, dalam berbagai kegiatan di lapangan, kita selalu sempatkan pembagian masker juga," kata Yudha.

Sedangkan upaya kuratif, khususnya penanganan pasien positif Covid-19 di rumah sakit, Yudha menilai sudah cukup baik dan optimal. 

"Kebutuhan makan, obat-obatan dan vitamin cukup baik. Nakes (tenaga kesehatan) cukup telaten dan selalu berupaya agar pasien tidak down (mentalnya mengedrop). Ruangan juga selalu dibersihkan, diseterilkan tiga kali sehari," ujarnya.(zainulmukhtar)


Editor : JakaPermana