PKS: Jamuan Makan Siang Jokowi Ajang 'Cuci Piring' Pencalonan Gibran

Ketua DPP Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Mardani Ali Sera mengatakan pihaknya tetap berusaha untuk berprasangka baik dengan adanya jamuan makan siang tiga bacapres dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi).

PKS: Jamuan Makan Siang Jokowi Ajang 'Cuci Piring' Pencalonan Gibran
Anggota DPR Fraksi PKS Mardani Ali Sera. (Foto: DPR RI)

INILAHKORAN, Jakarta-Ketua DPP Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Mardani Ali Sera mengatakan pihaknya tetap berusaha untuk berprasangka baik dengan adanya jamuan makan siang tiga bacapres dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi).

PKS tutur dia, melihat ini sebagai bentuk komitmen Jokowi untuk menunjukkan dirinya sebagai kepala negara tidak memihak pada salah satu pasang calon. Momen tersebut, bisa menetralkan anggapan soal Jokowi memusuhi bacapres Anies Baswedan.

"Pertama, saya husnudzan, niat baik walaupun saya sudah lama mengingatkan Pak Jokowi itu bukan cuman presiden, tapi kepala negara hendaknya berdiri di atas semua. Jangan selama ini kesannya dengan Mas Anies Baswedan itu kontra dan menyerang terus," kata Mardani di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta Pusat, Selasa (31/10/2023).

Baca Juga : Tetap Waspada... Data Kemenkes RI: Monkeypox Sudah Jangkit 27 Orang

Akan tetapi, Mardani menilai, momen tersebut juga masih ditangkap negatif oleh publik. Menurut informasi yang ia dapat, beberapa kalangan menilai momen tersebut sebagai aksi 'cuci piring' terhadap besarnya penolakan publik terhadap pencalonan Gibran Rakabuming Raka, dan putusan Mahkamah Konstitusi (MK) terkait UU Pemilu.

"Wajar juga kalau ada yang berpendapat ini aksi cuci piring sesudah gonjang-ganjing anak beliau jadi cawapres, beliau ingin membersihkan citranya dengan menjadi negarawan. Apakah akan jadi cuci piring atau ini niat baik, kita lihat langkah selanjutnya," jelasnya.

Mardani menyarankan, Jokowi untuk lebih gigih menunjukkan netralitasnya dalam Pilpres 2024 agar bisa mengembalikan kepercayaan publik. Ia mengharapkan Presiden Jokowi bisa memastikan netralitas ASN. "Dalam hal ini netralitasnya, bagaimana aparat, anggaran, kebijakan, bagaimana seluruh perangkat negara tidak digunakan untuk memenangkan satu paslon," ucap dia

Baca Juga : TERNYATA... "Lobby House" Firli Bahuri Disewa Ketua PBSI Alex Tirta

Karena, kata Mardani, tak sedikit pihak yang menilai bahwa dengan majunya Gibran pada kontestasi Pilpres 2024, kenetralan Jokowi pun diragukan. "Apalagi majunya tidak dengan bahasa, saya (mengibararkan dengan) lahirnya tidak normal, pakai (cara) sesar, sesar pisaunya lagi dicek. Pisaunya steril atau tidak," tutur Mardani.

Halaman :


Editor : JakaPermana