Pola Makan hingga Penyakit yang Sebabkan Gigi Menjadi Sensitif

Dokter spesialis prostodonsia, Andy Wirahadikusumah mengatakan, mineral di gigi bisa terkikis atau disebut demineralisasi terjadi karena sejumlah faktor salah satunya pola makan yang terlalu banyak mengonsumsi hidangan bersifat asam.

Pola Makan hingga Penyakit yang Sebabkan Gigi Menjadi Sensitif
Ilustrasi/Net

Selain pola makan, demineralisasi pada gigi juga bisa terjadi akibat bertambahnya usia, faktor hormon saat masa kehamilan, penyakit sistemik seperti GERD, yakni saat asam lambung naik ke rongga mulut dan menyebabkan rongga mulut lebih asam dan cara menyikat gigi yang salah atau terlalu kuat.

Laman Healtline mencatat, faktor penyebab lainnya juga bisa karena kondisi yang menyebabkan sering muntah termasuk gastroparesis dan bulimia yang dapat menyebabkan asam mengikis enamel.

Resesi gusi dapat juga bisa membuat bagian gigi terbuka dan tidak terlindungi, kemudian kerusakan gigi, gigi patah, hingga mahkota yang aus dapat menyebabkan dentin gigi terbuka, menyebabkan sensitivitas.

Baca Juga : MMKSI Resmikan 'Mitsubishi Bodi & Cat' di Kalsel

Pada gigi mengalami proses demineralisasi, pori-pori atau dinamakan tubulus dentin yang biasanya tertutup menjadi terekspos. Pori-pori ini terhubung dengan saraf-saraf pada gigi. Jadi, apabila ada tekanan atau pemicu seperti makanan yang panas atau dingin maka akan menimbulkan rasa nyeri tajam atau ngilu yang dikenal sebagai gigi sensitif.

Angka kejadian gigi sensitif di Indonesia sendiri merujuk pada studi IPSOS tahun 2018 terjadi pada 1 dari 5 orang.

Lalu apakah mineral yang hilang bisa dikembalikan?

Pakar kesehatan gigi sekaligus Head of Sustainable Living Beauty & Home Care and Personal Care, Unilever Indonesia Foundation, Ratu Mirah Afifah mengiyakan, namun tidak dapat terjadi secara alami oleh tubuh melainkan perlu bantuan dari luar agar proses remineralisasi terjadi.


Editor : Bsafaat