Quick Count LSN : Suara PDI-P Merosot, Namun Berhasil Buat Hattrick 

Lembaga Survei Nasional (LSN) merilis hasil hitung cepat (quick count) Pemilihan Umum (Pilpres) 2024 di seluruh wilayah Republik Indonesia. Hasilnya, PDI Perjuangan atau biasa disingkat dengan PDI-P mengalami penurunan perolehan suara dibandingkan Pemilu 2019 dan 2014. 

Quick Count LSN : Suara PDI-P Merosot, Namun Berhasil Buat Hattrick 

INILAHKORAN, Bandung - Lembaga Survei Nasional (LSN) merilis hasil hitung cepat (quick count) Pemilihan Umum (Pilpres) 2024 di seluruh wilayah Republik Indonesia. Hasilnya, PDI Perjuangan atau biasa disingkat dengan PDI-P mengalami penurunan perolehan suara dibandingkan Pemilu 2019 dan 2014. 

"Namun PDI-P tetap berhasil mempertahankan diri sebagai juara atau pemenang, sekaligus menciptakan tiga kali kemenangan beruntun," kata Direktur Eksekutif LSN Gema Nusantara Bakry, Jumat 16 Februari 2024.

Quick count LSN, dituturkan ia dilaksanakan di seluruh wilayah Indonesia dengan melibatkan 2000 TPS sebagai sampel yang tersebar di 38 provinsi. Populasi dari quick count LSN ini adalah seluruh TPS baik yang ada di dalam maupun luar negeri yang berjumlah sekitar 823 ribu. 

Baca Juga : BMKG Bandung Imbau Masyarakat Waspadai Cuaca Ekstrem 

Penentuan jumlah sampel di setiap provinsi dilakukan berdasarkan azas proporsionalitas, dimana provinsi dengan jumlah TPS besar seperti Jawa Barat, Jawa Timur dan Jawa Tengah dengan sendirinya akan memperoleh sampel yang besar. Margin of error yang ditetapkan dalam quick count ini sebesar 1 persen.

"Berdasarkan hasil quick count LSN yang ditutup pada pukul 04.46 WIB pada Kamis 15 Februari 2024, PDI Perjuangan berhasil meraih 16,82 persen suara. Dibandingkan dengan Pemilu 2019 suara PDI Perjuangan mengalami kemerosotan sekitar 3 persen. Banyaknya tokoh partai tersebut yang bermigrasi ke partai lain, dan sikap oposisi yang mereka lakukan terhadap Presiden Jokowi merupakan faktor utama yang menyebabkan kemerosotan suara PDI Perjuangan," ucapnya.

Meskipun mengalami kemerosotan perolehan suara, Gema menyebut PDI Perjuangan masih bisa berbangga diri mengingat partai tersebut berhasil membuat hattrick kemenangan. Ini adalah untuk kali pertama di era reformasi sebuah partai politik bisa menciptakan hattrick kemenangan.

Baca Juga : Dorong Kaum Muda Dukung Ketahanan Pangan, Kota Bandung Bakal Terapkan Program Urban Futures Bersama 10 Kota Dunia

Sementara itu Partai Gerindra yang diduga oleh banyak pengamat bakal memperoleh efek ekor jas (cottail effect) dari kemenangan Prabowo Subianto di Pilpres 2024 ternyata tidak terbukti. Kendati berhasil mengalami kenaikan suara dibandingkan Pemilu 2019, namun peringkat Partai Gerindra di posisi kedua kelihatannya bisa digusur oleh Partai Golkar. 

Halaman :


Editor : JakaPermana