Ratusan Nelayan Pantai Selatan Cianjur Berhenti Melaut

Sedikitnya 700 orang nelayan di pantai Selatan Cianjur, Jawa Barat, terpaksa berhenti melaut karena gelombang tinggi yang dapat mengancam keselamatan nyawa, sehingga mereka kembali kehilangan pendapatan meski sedang musim ikan.

Ratusan Nelayan Pantai Selatan Cianjur Berhenti Melaut
Ilustrasi (antara)

INILAH, Cianjur - Sedikitnya 700 orang nelayan di pantai Selatan Cianjur, Jawa Barat, terpaksa berhenti melaut karena gelombang tinggi yang dapat mengancam keselamatan nyawa, sehingga mereka kembali kehilangan pendapatan meski sedang musim ikan.

"Sudah hampir satu pekan terakhir, gelombang tinggi, sehingga nelayan tidak dapat melaut karena dapat mengancam keselamatan nyawa. Baru beberapa pekan melaut, sudah terhambat lagi karena faktor alam," kata Asep Ketua Kelompok Tani Nelayan Cidaun saat dihubungi Senin.

Ia menjelaskan, gelombang tahun ini, cukup berdampak terhadap aktifitas di pantai selatan, terutama bagi nelayan termasuk pemilik warung yang baru berencana membuka usaha kembali setelah PPKM dengan harapan wisatawan kembali berdatangan.

Baca Juga : Dinkes Cianjur: Stok Vaksin Kosong Belum Mendapat Tambahan

Namun rencana tersebut, terhambat dengan gelombang yang mencapai 7 meter setiap harinya, bahkan menjelang malam ketinggian gelombang dapat mencapai belasan meter, sehingga kegiatan melaut yang baru beberapa minggu kembali terhenti.

"Sejak satu bulan terakhir aktifitas melaut sudah kembali meningkat karena gelombang bersahabat, sehingga hasil tangkapan meningkat. Nelayan kembali mendapat penghasilan setelah hampir setahun, tidak melaut," katanya.

Selama melaut, nelayan dapat membawa uang hingga ratusan ribu sampai jutaan rupiah, ketika hasil tangkapan melimpah. Bahkan pembeli yang selama ini, kesulitan mendapat pasokan, mulai menunggu di bibir pantai untuk memborong ikan.

Baca Juga : Pemkab Bekasi Tunggu Putusan Pemerintah Tetapkan PPKM Level 3

"Harapan kami, gelombang cepat berlalu, sehingga kami dapat kembali melaut karena sebagian besar nelayan tidak memiliki keahlian lain. Kami juga berharap mendapat pelatihan dan keahlian lain dari pemerintah," katanya.

Halaman :


Editor : suroprapanca