Rezeki Meningkat Setelah Alun-alun Tercelak (2)

ALUN-ALUN bukan hanya kebahagiaan. Dia adalah juga berkah. Terutama bagi pedagang.

Rezeki Meningkat Setelah Alun-alun Tercelak (2)

Tak hanya barisan warung kuliner, Alun-alun Kejaksaan juga menyediakan toko-toko yang menjual cinderamata khas Cirebon di bagian bangunannya. “Kalau yang itu menjual oleh-oleh,” kata Yana.

Kesempatan untuk meningkatkan taraf ekonomi itu pulalah yang kini ditunggu sejumlah pedagang di Kota Bogor. Mereka, sebagian di antaranya pedagang kaki lima eks Taman Topi, berharap Alun-alun Kota Bogor segera jadi. Dengan begitu, mereka bisa kembali mencari penghidupan.

Alun-alun Kota Bogor yang menelan pagu anggaran Rp14,2 miliar terdiri dari empat segmen: alun-alun, hutan kota, olahraga, dan keagamaan yang terintegrasi dengan Masjid Agung. Jika Taman Sempur saja ramai dikunjungi warga, apalagi Alun-alun Kota Bogor dengan empat fungsi seperti itu.

Salah satu harapan itu diungkapkan Raffiudin, pedagang aksesoris handphone di depan lahan eks Taman Topi. Dia mengatakan setelah lahan eks Taman Topi dikosongkan, pendapatannya berkurang karena masyarakat tidak banyak lalu lalang ke area lokasinya berdagang.

“Menurun sampai 50%. Awalnya sehari bisa menjual 15 sampai 20 barang, mulai dari headset hingga kabel charger. Saat ini paling banyak delapan unit karena sepi yang lewat. Masyarakat kan inginnya praktis, sambil lewat belu,” katanya kepada Rizki Mauludi dari INILAH KORAN.

Raffiudin berhadap Alun-alun Kota Bogor segera cepat selesai. Dengan begitu, orang akan makin banyak yang datang. Itu artinya pintu rezekinya bakal kembali terbuka, bahkan berpeluang melesat.

“Mudah-mudahan kami masih boleh berdagang kalau alun-alun ini beres,” harapnya. (ing)
 


Editor : Zulfirman