Sekda Minta Antisipasi dan Tanggulangi TBC Dengan Aksi Geulis

Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Bogor, Syarifah Sofiah mengingatkan aparatur wilayah dan puskesmas untuk mengantisipasi dan menanggulangi TBC atau tuberkulosis dengan inovasi Akselerasi Gerakan Eliminasi Tuberkulosis (Aksi Geulis).

Sekda Minta Antisipasi dan Tanggulangi TBC Dengan Aksi Geulis
Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Bogor, Syarifah Sofiah mengingatkan aparatur wilayah dan puskesmas untuk mengantisipasi dan menanggulangi TBC atau tuberkulosis dengan inovasi Akselerasi Gerakan Eliminasi Tuberkulosis (Aksi Geulis)./Rizki Mauludi

INILAHKORAN, Bogor - Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Bogor, Syarifah Sofiah mengingatkan aparatur wilayah dan puskesmas untuk mengantisipasi dan menanggulangi TBC atau tuberkulosis dengan inovasi Akselerasi Gerakan Eliminasi Tuberkulosis (Aksi Geulis).

"Tentunya, menjadi kewajiban kami untuk mengkoordinasikan semua unsur masyarakat sebagai antisipasi jangan sampai menunggu kondisinya menjadi lebih buruk. Kami rutin, secara khusus membahas tentang TBC, kami tidak bisa santai karena kasus kota Bogor tertinggi di Jawa Barat dan Jawa Barat tertinggi di Indonesia. Ini harus kami tangani dan tanggulangi," ungkap Syarifah kepada wartawan pada Kamis 7 Maret 2024.

Syarifah memaparkan, TBC bisa sembuh dengan cara minum obat secara rutin selama 6 bulan tanpa berhenti. Sebagai informasi dalam menangani dan mengobati satu orang penderita TBC, dibutuhkan Rp 250 juta selama satu tahun hingga sembuh. 

Baca Juga : Sukses Pileg 2024, Kang Dechans Ungkap Kuncinya !

"Sedangkan untuk satu pasien Covid-19 hanya Rp 100 juta dalam satu tahun. Dampak TBC akan menurunkan kemampuan penderitanya dan jika sudah menyebar ke organ lain pada akhirnya tidak produktif dan menambah beban," paparnya.


Syarifah menjelaskan, selain TBC, Kota Bogor juga tengah menangani stunting anak-anak Kota Bogor. Anak stunting lemah dan mudah terkena TBC yang bisa berdampak masukan gizi apapun akan mempersulit untuk mengembalikan kondisi anak dari stunting. 

"TBC dan stunting saling berkaitan. Jadi hal ini harus kami camkan dan jadikan gerakan juga karena kerugiannya berdampak besar mengingat TBC menular lewat droplet," jelasnya.

Baca Juga : Tiga Direksi Perumda PPJ Kota Bogor Dilantik, Bima Arya Instruksikan Relokasi Pasar Jambu Dua dan Sukasari

"Untuk itu penanganan TBC harus di treking, mulai dari keluarga, teman atau yang terdekat dengan penderita. Ditelusuri dan di cek, pastikan obatnya diminum. Jika penyebarannya cepat kita tidak bisa bekerja secara manual, untuk itu Dinkes Kota Bogor membuat sistem inovasi Si Geulis," tambah Syarifah. 

Halaman :


Editor : JakaPermana