Sukses Kelola Sampah, Desa Ciawigajah jadi Percontohan di Kabupaten Cirebon

Desa Ciawigajah, Kecamatan Beber, menjadi desa percontohan penanganan sampah di Kabupaten Cirebon. Di desa tersebut, pengelolaan sampah sudah dilakukan dengan baik sehingga bisa bernilai ekonomis dan menjadi penopang ekonomi masyarakat setempat.

Sukses Kelola Sampah, Desa Ciawigajah jadi Percontohan di Kabupaten Cirebon
Penanganan sampah di desa tersebut juga menjadi contoh penyelesaian sampah di tingkat desa. Kepala Bidang Kebersihan dan Pertamanan Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Cirebon Fitroh Suharyono mengatakan, warga di Desa Ciawigajah telah mampu mengelola sampah hingga bernilai ekonomis di desanya. Bahkan, sampah yang  dikelola oleh Bumdes tersebut bisa menopang ekonomi warga sekitar. (maman suharman)

INILAHKORAN, Cirebon - Desa Ciawigajah, Kecamatan Beber, menjadi desa percontohan penanganan sampah di Kabupaten Cirebon. Di desa tersebut, pengelolaan sampah sudah dilakukan dengan baik sehingga bisa bernilai ekonomis dan menjadi penopang ekonomi masyarakat setempat.

Penanganan sampah di desa tersebut juga menjadi contoh penyelesaian sampah di tingkat desa. Kepala Bidang Kebersihan dan Pertamanan Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Cirebon Fitroh Suharyono mengatakan, warga di Desa Ciawigajah telah mampu mengelola sampah hingga bernilai ekonomis di desanya. Bahkan, sampah yang  dikelola oleh Bumdes tersebut bisa menopang ekonomi warga sekitar.

Untuk itum DLH Kabupaten Cirebon kini telah menetapkan Desa Ciawigajah menjadi percontohan penanganan sampah di Kabupaten Cirebon

Baca Juga : Bolos Upacara Bendera, Ratusan Pelajar SMK di Kabupaten Cirebon Diamankan Satpol PP

"Mereka kini mampu menghasilkan pendapatan dari pengelolaan sampah. Bahkan sudah bisa membeli mobil dan membangun taman desa dari hasil pengelolaan sampah," kata Fitroh, Senin 14 November 2022.

Dalam pengelolaan sampah nonorganik, Fitroh menyebut Desa Ciawigajah bekerjasama dengan pihak ketiga. Namun mereka mampu mengelola sisa sampah yang tidak terkirim ke pihak ketiga dengan baik.

"Sampah non organik dikirim ke pihak ketiga, sedangkan untuk organiknya mereka kelola menjadi kompos untuk tanaman sawah, kebun serta tanaman lainnya. Kemudian sisa non organik yang tidak terjual mereka buat paving blok dimana dalam sehari mereka bisa membuat 20 hingga 30 meter," paparnya.

Baca Juga : Tindaklanjuti Kunker SPBE ke Sumedang, Enam Puluh Dua Kabupaten dan Kota Ikuti Workshop

Ia menjelaskan, pengelolaan sampah di Desa Ciawigajah kini sudah dilakukan secara mandiri tanpa bantuan dari anggaran luar seperti anggaran dana desa. Dalam setahun, BumDes setempat mampu meraup keuntungan dari pengelolaan sampah hingga Rp200 juta. 

Halaman :


Editor : Doni Ramdhani