Tak Hanya Seni Beladiri, Dosen UPI Ini Kembangkan Silat sebagai Media Penyembuhan Penyakit Gerd

Keberadaan pencak silat sebagai salah satu seni beladiri nusantara yang diwariskan secara turun-temurun dan kini menjelma menjadi seni beladiri yang diperhitungkan di kancah internasional.

Tak Hanya Seni Beladiri, Dosen UPI Ini Kembangkan Silat sebagai Media Penyembuhan Penyakit Gerd
Pencipta Jurus Ngaguar Diri, Yuliawan Kasmahidayat mengembangkan pencak silat tidak saja sebatas seni beladiri prestasi, namun telah menjajal dunia kesehatan. (agus satia negara)

Ia menjelaskan, penyembuhan yang dimaksud secara umum antara lain mulai dari kebugaran dan penyakit.

"Jurus Ngaguar Diri itu sebenarnya saya ciptakan berdasarkan pengalaman pribadi saat saya terkena COVID-19 dan harus dirawat di rumah sakit selama 14 hari," jelasnya yang juga Dosen Prodi Seni Tari Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) ini.

Setelah dua bulan kemudian, sambung dia, dirinya juga terkena gerd atau secara medis adalah kadar asam lambung tinggi yang kemudian jika tidak diantisipasi bakal naik ke jantung dan paru-paru.

Baca Juga : Warga Tanjungjaya Keluhkan Jalan Rusak Selama 12 Tahun, Komisi III DPRD KBB Bakal Prioritaskan Perbaikan

Namun, jika masih bisa ditahan jantung dan paru-paru, dengan persiapan dan cara-cara efektif, maka insyaallah bisa diatasi.

"Apabila tekanan asam lambung tersebut telah sampai ke jantung, paru-paru, hingga ke tenggorokan. Bahkan, sampai ke otak, itu yang secara medis biasa ditemukan langsung meninggal," jelasnya.

"Kebetulan basic saya adalah di Departemen Pendidikan Seni Tari UPI yang selama setahun ke belakang melakukan riset di beberapa padepokan, atau perguruan persilatan di Tasikmalaya, Padalarang, Cianjur dan Ciamis," sebutnya.

Baca Juga : Pemkot Bandung Hadirkan Ruang Publik Baru

Selanjutnya, dirinya mencoba meramu sebuah jurus yang baru tahap awal dalam dua tahun kebelakang. Alhasil, ada empat jurus yang diciptakan, di mana dalam setiap jurus diprediksi bisa meminimalisir kadar asam lambung, khususnya tekanannya.


Editor : Doni Ramdhani