Tak Miliki Komputer, Puluhan Siswa dari Tiga Sekolah di KBB Ikut Nebeng ANBK di Sekolah Lain

Kondisi pendidikan di Kabupaten Bandung Barat (KBB) masih jauh dari kata ideal. Tak hanya kondisi fisik bangunan sekolah yang tak layak, berbagai infrastruktur pembelajaran pun bahkan kurang menunjang saat para siswa akan mengikuti ujian.

Tak Miliki Komputer, Puluhan Siswa dari Tiga Sekolah di KBB Ikut Nebeng ANBK di Sekolah Lain

Ia menyebut, banyaknya siswa yang ikut simulasi ANBK di SD Cipeundeuy 2 membuat pelaksanannya dilakukan tiga sesi dalam sehari, yakni mulai dari pukul 07.30-10.00 WIB, dilanjutkan pukul 10.30 - 13.00 WIB, dan terakhir pukul 13.30-16.00 WIB.

"Setiap sesi hanya bisa diikuti oleh 15 siswa sesuai dengan laptop yang tersedia," sebutnya.

"Ini juga dari 15 laptop yang dipakai, enam di antaranya pinjam ke SMP Cipeundeuy. Padahal mestinya ada 30 laptop bagi siswa untuk ANBK yang mengacu pada Peraturan Kepala BSKAP Kemendikbudristek Nomor 013/H/PG.00/2022, tentang Prosedur Operasional Standar Penyelenggaraan Asesmen Nasional 2022," sambungnya.

Baca Juga : Jadi Kepanjangan Tangan, Disparbud KBB Bakal Berikan Pelatihan Bagi Pokdarwis

Ia menjelaskan, dirinya melihat penyelenggaraan ANBK di tahun kedua ini masih belum maksimal dari sisi infrastruktur sarana prasarana dan kesiapan dari siswanya. Sehingga ketika program ini akan kembali di gelar tahun depan maka persiapannya harus benar-benar matang.

"Apalagi sebagai Proktor dirinya juga harus sampai larut malam menyiapkan semua perangkat yang dibutuhkan," jelasnya yang juga pengajar di SD Margalaksana Cipeundeuy.

Kemudian, lanjut dia, antara pendamping sebagai pengawas harus satu paham dengan penyelenggara dan Proktor sehingga bisa saling menunjang.

Menurutnya, penyetaraan kemampuan guru juga harus dilakukan, dengan memfasilitasi mereka dengan tablet dan pulsa, namun tahun ini justru bantuan itu malah jadi tidak ada.


Editor : Ahmad Sayuti